- Biaya Rendah: Biaya penggalangan dana melalui SCF umumnya lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional seperti pinjaman bank.
 Risiko bagi Investor :
- Risiko Kehilangan Modal: Investasi dalam saham atau obligasi memiliki risiko tinggi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan.
- Kurangnya Jaminan: SCF tidak memberikan jaminan atas investasi, sehingga investor harus siap dengan risiko tersebut156.
 Contoh Securities Crowdfunding di Indonesia
Beberapa platform SCF telah beroperasi di Indonesia dan telah mendapatkan izin dari OJK. Contoh-contoh platform tersebut antara lain:
1. Santara: Menawarkan peluang investasi di berbagai UMKM dengan imbal hasil berbasis saham.
2. Bizhare: Fokus pada pendanaan proyek-proyek UMKM dengan sistem bagi hasil.
3. CrowdDana: Memfasilitasi penggalangan dana untuk startup dan UMKM melalui penerbitan saham dan obligasi.
 Kesimpulan
Securities crowdfunding menawarkan solusi inovatif bagi UMKM dalam mengakses modal sambil memberikan peluang investasi menarik bagi masyarakat. Dengan adanya regulasi dari OJK, SCF menjadi lebih aman dan terstruktur, meskipun tetap memerlukan pemahaman mendalam tentang risiko investasi. Dengan meningkatnya literasi keuangan dan teknologi digital di kalangan masyarakat, potensi pertumbuhan SCF di Indonesia sangat besar. Melalui pemanfaatan platform SCF, diharapkan UMKM dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.