Mohon tunggu...
Ezzra Rauwda Pervilian
Ezzra Rauwda Pervilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya Ezzra seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dengan bisnis dan keuangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa itu Securities Crowdfunding? Definisi, Contoh dan Mekanismenya

6 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Securities crowdfunding (SCF) merupakan metode inovatif dalam penggalangan dana yang memungkinkan pemilik usaha untuk mendapatkan modal dari masyarakat melalui platform online. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi SCF, mekanisme kerjanya, serta contoh-contoh nyata dari penerapan SCF di Indonesia.

Definisi Securities Crowdfunding

Securities crowdfunding adalah bentuk penggalangan dana yang melibatkan penawaran efek seperti saham, obligasi, atau sukuk kepada investor melalui platform digital. Investor yang berpartisipasi dalam SCF akan mendapatkan imbal hasil berdasarkan kepemilikan mereka dalam perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Model ini memberikan kesempatan bagi pemilik usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk mendapatkan akses ke modal tanpa harus memenuhi syarat ketat yang biasanya diperlukan oleh lembaga keuangan tradisional.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SCF diatur dalam Peraturan OJK Nomor 57/POJK.04/2020. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kerangka hukum yang jelas bagi penyelenggaraan SCF, melindungi investor, dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

 Mekanisme Kerja Securities Crowdfunding

 1. Pihak-Pihak Terkait

Dalam mekanisme SCF, terdapat beberapa pihak yang terlibat :

- Penerbit: Perusahaan atau UMKM yang mencari dana dengan menerbitkan efek.

- Investor: Individu atau entitas yang berinvestasi dalam efek yang ditawarkan.

- Penyelenggara: Platform online yang menghubungkan penerbit dengan investor dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

 2. Proses Pelaksanaan

Proses pelaksanaan SCF dapat dijelaskan dalam beberapa langkah berikut :

- Pengajuan Proposal: Penerbit mengajukan proposal kepada penyelenggara untuk menerbitkan efek.

- Uji Kelayakan: Penyedia layanan melakukan penelaahan terhadap kelayakan usaha penerbit sebelum menyetujui penerbitan efek.

- Penyusunan Materi Penawaran: Penerbit dan penyelenggara menyusun materi penawaran yang mencakup informasi penting tentang usaha dan risiko investasi.

- Penawaran kepada Investor: Efek ditawarkan kepada investor melalui platform online.

- Pengumpulan Dana: Setelah periode penawaran berakhir, dana yang terkumpul disalurkan kepada penerbit.

- Pembagian Imbal Hasil: Penerbit membagikan imbal hasil kepada investor sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka.

 3. Keuntungan dan Risiko

 Keuntungan bagi Penerbit :

- Akses Modal yang Lebih Mudah: Penerbit dapat mengakses modal tanpa perlu jaminan aset.

- Biaya Rendah: Biaya penggalangan dana melalui SCF umumnya lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional seperti pinjaman bank.

 Risiko bagi Investor :

- Risiko Kehilangan Modal: Investasi dalam saham atau obligasi memiliki risiko tinggi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan.

- Kurangnya Jaminan: SCF tidak memberikan jaminan atas investasi, sehingga investor harus siap dengan risiko tersebut156.

 Contoh Securities Crowdfunding di Indonesia

Beberapa platform SCF telah beroperasi di Indonesia dan telah mendapatkan izin dari OJK. Contoh-contoh platform tersebut antara lain:

1. Santara: Menawarkan peluang investasi di berbagai UMKM dengan imbal hasil berbasis saham.

2. Bizhare: Fokus pada pendanaan proyek-proyek UMKM dengan sistem bagi hasil.

3. CrowdDana: Memfasilitasi penggalangan dana untuk startup dan UMKM melalui penerbitan saham dan obligasi.

 Kesimpulan

Securities crowdfunding menawarkan solusi inovatif bagi UMKM dalam mengakses modal sambil memberikan peluang investasi menarik bagi masyarakat. Dengan adanya regulasi dari OJK, SCF menjadi lebih aman dan terstruktur, meskipun tetap memerlukan pemahaman mendalam tentang risiko investasi. Dengan meningkatnya literasi keuangan dan teknologi digital di kalangan masyarakat, potensi pertumbuhan SCF di Indonesia sangat besar. Melalui pemanfaatan platform SCF, diharapkan UMKM dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Penulis
Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun