Cara nya cukup mudah, hanya dengan 1 kunci yaitu menjaga hubungan baik dengan sang anak / remaja. Misalnya orang tua bercerai maka kedua orang tua harus menyempatkan diri untuk tetap bertemu sang anak. Kemudian untuk kondisi keluarga yang masih utuh, sempatkan untuk sesekali berkomunikasi secara intens (deeptalk) dengan sang anak terkait bagaimana perasaan nya, apa saja yang telah ia lalui, bagaimana sekolah nya, bagaimana pergaulan nya, apa yang bisa orang tua bantu, dan lain sebagainya.Â
Dengan perhatian, kepedulian dan kasih sayang orang tua yang tercukupi, Tingkat penerimaan individu dalam kondisi keluarga broken home akan semakin tinggi, Ia juga terbantu dalam masa pencarian jati dirinya sehingga ia tidak perlu terlibat dalam kenakalan remaja.
Referensi
Fatmawaty, R. (2017). Memahami Psikologi Remaja. Reforma: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(2).
Hasanah, M., & Maarif, M. A. (2021). Solusi Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Keluarga Broken Home. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 4(1), 39--49.
Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H