Walaupun pada kenyataannya tak ada satu kandidat pun yang memiliki skenario untuk kalah. Namun hal tersebut adalah keniscayaan. Seruan untuk terus berjuang sampai titik darah penghabisan waktu pencoblosan semakin nyaring terdengar. Kemenangan adalah hal yang mutlak harus diraih. Ini adalah masanya, tak akan pernah terulang 2 kali. Momen yang harus dimaksimalkan entah bagaimana caranya.
Obon yang mendaftarkan diri melalui jalur independen ini pun memiliki semangat yang sama. Sebagai figur terpilih yang kini membawa pesan, jika dirinya kalah oleh keadaan dan stigma yang dilekatkan, maka gugurlah segala pesan yang hendak disampaikan.
Andai saja, Joan ataupun nabi-nabi pembawa pesan itu menghentikan usahanya dalam menyampaikan pesan pada satu detik sebelum mencapai tujuan akhir, maka gagal lah apa yang hendak dicapai. Tatanan dunia mungkin tak akan seperti sekarang ini, kekacauan bisa saja menjadi menu wajib kita sehari-hari.
Apa yang dibutuhkan Obon adalah keyakinan, doa dan terus laksanakan ikhtiarnya. Pesan penutup telah disampaikan dengan seruan yang begitu melekat dan tajam. Jika bukan dirinya, niscaya Bekasi tak dapat merengkuh apa yang telah dicitakan oleh pesan ribuan relawan dan masyarakat yang mendukungnya.
Pesan adalah sebuah isyarat kebenaran, meskipun hanya melalui kata-kata, seruannya dapat terngiang dalam sanubari terdalam. Sulit memungkiri apalagi mengingkari, sang pembawa pesan bagi Kabupaten Bekasi siap menatap Bekasi yang baik dan benar. Kini tentang pesan apa yang telah kita sampaikan pada Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono akan dikembalikan kembali pada kita dalam harapan yang terwujud.
Â
Rezha Nata Suhandi
Sabtu, 11 Februari 2017
Menjelang Menang, Mengenang Tenang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H