Ada juga pesan tentang hidup saling berdampingan sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan. Lewat permainan yang diberikan, Ganjar mengajak anak-anak berbaur dan tak bersikap individual. Namanya bermain, itu nggak asyik kalau hanya sendirian.
Sebenarnya masih banyak pesan dari aksi Ganjar bagi-bagi mainan pada anak-anak itu. Tapi yang menurut saya paling keren adalah, kecerdasan Ganjar memainkan strategi politik lewat media ini.
Bukan saya menuduh Ganjar memanfaatkan anak-anak demi kepentingan politik. Bukan. Hanya saja saya menilai, ketulusan dan kepeduliannya pada anak-anak, pasti berimbas pada kenaikan elektabilitas. Kita biasa menyebutnya sebagai hukum kausalitas.
Sudah jadi rumus umum. Orang baik, pasti mendapat kebaikan.
Analoginya begini. Orang tua mana yang tak senang jika anaknya diberi sesuatu yang membuat mereka bahagia. Apalagi, sang pemberi adalah sosok yang paling disegani. Ketika Ganjar berbaur dengan anak-anak, memberikan mainan penuh keceriaan, maka rasa cinta dan hormat para orang tua itu pada Ganjar akan bertambah. Pokoke love lah.
Dari mata turun ke hati. Melihat Ganjar begitu mencintai anak-anak, maka orang tua akan membalas cinta pada Ganjar. Kan nggak mungkin, anaknya dikasih mainan terus orang tua marah-marah? Dimana-mana, kesan pertama pasti selalu menggoda. Selanjutnya, pasti dukung dia. Hehehe...
Tak hanya orang tua si anak yang mendapat mainan langsung dari Ganjar. Orang tua lain di luaran sana, pasti juga menaruh hati pada Ganjar. Â Mereka akan merasakan betul, betapa Ganjar mencintai anak-anak. Seperti ada hubungan emosional, rasa cinta itu pasti menular.
Belum lagi mereka-mereka yang bergerak di organisasi perlindungan anak. Secara tidak langsung, mereka akan melirik Ganjar dan menjadikannya sebagai sosok panutan. Mbok kaya pak Ganjar, peduli dan cinta sama anak kecil. Begitu mungkin kata mereka.
Meski sepele, hanya berbagi mainan. Tapi itu sudah moment luar biasa bagi kita para orang tua. Tahu kenapa? Karena tak banyak pemimpin yang melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H