Berdamai dengan segala kebiasaan atau lingkungan yang baru tentu bukanlah hal yang mudah. Karena kita harus terbiasa dengan perilaku yang baru, yang sebelumnya belum pernah kita jalani. Tentu, dalam menjalankan sebuah kebiasaan baru, tidak hanya fisik yang bekerja. Tetapi, aspek kehidupan yang lain pun ikut serta, misalnya:
Pertama, ekonomi. Tentu dengan kebiasaan atau lingkungan yang baru, kita harus mengeluarkan dana yang lebih. Contohnya dalam wabah pandemic covid-19 yang masih berlangsung di dunia ini, terutama Indonesia.
Kita harus beradaptasi dengan "new normal" di masa covid-19 ini. Kita harus selalu membeli dan memakai masker, membawa cleaning thing di tas kemanapun kita pergi, seperti handsanitizer, tissue ataupun sabun. Tentu hal itu memerlukan budget atau biaya yang lebih.
Kedua, adalah mental. Tentu mental kitapun diuji untuk selalu tetap waras menghadapi covid-19 ini ataupun ketika sedang menghadapi "new normal"-nya.
Setiap kita dituntut untuk menjadi orang yang senantiasa menjaga kebersihan diri hingga lingkungan bahkan kita juga dituntut untuk menjadi manusia yang melek akan digital, karena merupakan tuntutan zaman.
Sehingga, dimasa covid-19 ini banyak orang yang terserang kesehatan mentalnya. Manusia-manusia yang dahulu terbiasa setiap hari bertemu dengan orang lain untuk bekerja, bersekolah atau bahkan hanya sekedar saling sapa agar bersosialisasi, tiba-tiba dikejutkan dengan covid-19 yang mengharuskan semua manusia mengurungkan dirinya dirumah.
Tentu bagi beberapa orang itu bukanlah hal yang mudah. Mengenai apapun itu, adaptasi dengan kebiasaan baru memerlukan proses dan itu tidak mudah.
Namun, kita harus tahu bahwa apapun yang terjadi pada diri kita, pada orang lain, atau apapun yang ada didunia ini sudah ada yang mengatur dan bukanlah suatu hal yang semata-mata terjadi.
Cara-cara agar pikiran tetap waras di masa adaptasi kebiasaan baru :
1. Meningkatkan spiritualisme
Memahami bahwa terdapat hal-hal yang dapat kita kendalikan dan ada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Memahami juga bahwa ada Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Mengendalikan segala sesuatu. Karena dengan memahami hal ini, hati kita akan menjadi tetap tenang dan yakin bahwa apapun yang telah terjadi di dunia ini sudah ada yang mengatur dan tidak terjadi tanpa suatu alasan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan guna meningkatkan spiritualisme adalah dengan bersyukur. Yakin bahwa apapun yang ditetapkan kepada diri kita sudah pasti yang terbaik.
Bersyukur atas segala nikmat yang masih Allah berikan, seperti nikmat masih bisa bekerja meski dengan adaptasi dan kebiasaan yang baru, atau nikmat kebersamaan dengan keluarga. Dengan bersyukur, kita akan menjadi manusia yang lebih sabar dan lebih berlapang dada atas apapun yang terjadi.
2. Berolahraga dan memiliki pola makan yang sehat
Olahraga memiliki manfaat terhadap kesehatan mental. Olahraga ketahanan dan kardio bisa sangat membantu menurunkan gejala depresif. Tidak perlu olahraga yang berlebihan hingga membuat badan menjadi lemas.
Karena olahraga dengan intensitas rendah dan sedang bisa meningkatkan mood serta semangat, sementara itu olahraga dengan intensitas yang berat jika dilakukan secara berlebihan, bisa meningkatkan ketegangan dan membuat kelelahan.
Makanan sehat merupakan hal yang penting dikonsumsi pada saat apapun terutama di masa adaptasi dengan kebiasaan baru covid-19 ini. Pola makan yang dianjurkan adalah makanan, seperti ikan, buah, sayur, kacang-kacangan, serta mengandung lemaksehat.
Disarankan menjauhi makanan olahan atau cepat saji agar bisa menekan risiko masalah kesehatan mental. Pola makan yang tepat ini bisa sangat membantu dalam membuat kesehatan mental terjaga.
3. Tidur nyenyak dan keluar rumah
Pada masa-masa kondisi kesehatan mental tengah tertekan, seseorang akan merasa kesulitan untuk tertidur. Padahal tidur malam dengan jumlah tepat dan nyenyak bisa sangat membantu untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan mental.
Keluar rumah terutama ke tempat yang dekat alam dengan cahaya alami bisa bermanfaat sangat positif pada diri kita. Hal ini bisa menurunkan stress serta meredakan rasa cemas serta depresi.
4. Hubungan dengan orang lain dan berpikir positif
Maksud dari hubungan dengan orang lain adalah dengan interaksi dan bersosialisasi. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan ponsel atau telepon. Atau lebih baik jika bertemu secara langsung, bukan melalui virtual.
Hal ini mampu meredakan rasa cemas dan depresi karena masa isolasi. Selalu memiliki pikiran yang positif merupakan hal yang wajib dan sangat penting, tertama dalam kondisi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini.
Dengan berpikiran positif mampu menjernihkan pikiran dan akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bahagia dalam menjalani kehidupan ataupun ketika beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru.
Â
Tetap semangat Guys..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H