Mohon tunggu...
Ezra RohanauliSitinjak
Ezra RohanauliSitinjak Mohon Tunggu... Mahasiswa - menyanyi

hobi saya yaitu menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Reaksi Uji Lipid dan Penentuan Bilangan Iodium

12 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:01 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Penentuan Bilangan Iodium

  • dimasukkan 0,25 ML sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml tertutup
  • ditambah 10 ml kloroform dan dikocok hingga larut
  • ditambah 25 ml bereaksi ion harus dan didiamkan di tempat gelap selama 30 menit dan ditambahkan 10 ml larutan KI 15% diaduk sampai rata
  • ditambahkan 100 ml air untuk mencuci sisa iodium
  • dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 N hingga warna kuning dari larutan menjadi hilang
  • ditambahkan 2 mili larutan Pati 1% (sebagai indikator)
  • dititrasi kembali sampai warna birunya hilang
  • ditutup erlenmeyer dan dikocok kuat hingga iodium diikat oleh Ki
  • dititrasi kembali sampai tercapai. Akhir (blanko dengan cara di atas)
  • ditentukan bilangan ion dari sampel yang diuji.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Reaksi-Reaksi

B. Perhitungan

C. Pembahasan

Secara teori 

Alkohol tidak larut dengan minyak zaitun, ketika minyak zaitun ditambahkan alkohol, beberapa saat kemudian dipanaskan dan terjadi Perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa alkohol dapat mengubah sifat minyak zaitun, tetapi tidak langsung larut dengan minyak zaitun pada suhu biasa, setelah dipanaskan minyak zaitun dapat larut dalam alkohol menunjukkan bahwa panas dapat meningtatkan kelarutan. Tidak ada informcisi spesifik tentang tingkat kerarutan eter dengan minyak dalam sumber yang tersedia. Namun umumnya eter larut dengan minyak. Eter dapat meningkatkan kelarutan beberapa senyawa dalam minyak terutama senyawa-senyawa Polar. Hal ini dapat membantu melarutkan aditif atau zat tambahan lain yang ditambahkan kedalam minyak, kloroform sangat reaktif dalam larut minyak minyak larut terhadap kloroform karena memiliki sifat kimia yang mirip kloroforin dapat menghancurkan molekul lemcik dan membuat minyak larut dalam pelarut tersebut. Dalam Sintesis, tingkat kelarutan alkohol, eter dan kloroform dengan minyak bergantung pada Suhu, PH dan konsentrasi pelarut yang digunakan dapat meningkat- kan kelarutan, tetapi dalam beberapa basis kloroform dapat langsung linit dengan minyak tanpa perlu Pancis. Lipid memiliki sifat hanya larut dalam Pelarut non polar, dapat mengalami ketengikan, karena dapat terhidrolisis dan teroksidasi bila dibiarkan terlalu lama kontak utama dengan udara, dapat terhidrolisis dengan penambahan basa kuat seperti NaOH dan KOH (Marzuki, 2000). 

Bilangan iod dapat menyatakan derajat ketidak jenuhan dari minyak atau lemak semakin besar bilangan lod maka derajat ketidakjenuhan sematin tinggi. Asam lemak yang tidak jenuhan dalam minyak dan lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk sell yawo yang renuh. Besarnya jumlah jod yang diserap menunjukkan balivaknya itatan rangkap atau itatan tidak jenuh. Syarat arlai bilangan ion vang dimiliki minyak adalah kisaran 50-55 /100g. semakin tak jenuh komponen asam lemak maka semakin rentan terhadap suatu otsidasi. Ikatan rangkap yang terdapat dalamnya tak jenuh akan mudah bercaksi dengan oksigen (Mardawati dkk. 2020).

Secara Praktikum

Pada Pratfitum ini kami menggunakan sampel minyak dari laboratorium, pada uji kelarutan lemak / minyak digunakan pelarut berupa eter, alkohol dan kloroform, percobaan pertama dengan mencampurkan minyak dengan pelarut eter maka minyak larut karena eter merupakan pelarut non-polar. pada percobaan kedua dengan mencampur- kan minyak dengan kloroform mara minyak larut hal in juga dikarenakan kloroform merupakan pelarut non-polar Percobaan ketiga dengan men. Campurkan minyak dengan pelcinit alkohol mata minyak tidak kant Pada percobaan ketiga ini alkohol yang kami gunckan yaitu etanol. Etanol yang bersifat polar kurang bagus clalam melarutkan minyak dibanding- tan pelarut eter dan pelarut kloroform. sesuai dengan prinsip "like dissolves like" yang artinya senyawa nonpolar lebih larut dalam pelarut non polar. Selanjutnya pada ujipenentuan bilangan 1oclium dilakukan percobar Yang Pertama yaitu dengan memasukkan kedalam erlenmeyer berisi scampel minyak CHCl. (HCl disini berfungsi sebagai pelarut non polar yang efek tif untuk melarutkan minyak karena minyak bersifat nos polar maika kloroform mampu melarutkan dengan baik sehingga reaksi kimia yang diperkutan untuk penentuan bilangan iod dapat berlangsung secara homogen kloroform juga memberitan ungtungan yang Hasil untuk reaksi, karena memiliki titik didih vang relatif rendah. selanjutnya ditambahkan jodhanus dan didiamkan ditempat gelap, lodhanus disini bereakci dengan ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh lebih efisien dibandingkan dengan iod murni. Penggunaan iod hainus memberitan nilai bilangem lod yang lebih tepat karena iod hanus memiliki sifat reaktif terhadap cahaya. didiamkan ditempat gelap karena iod hanus ini sensitif terhadap coincaya Paparan cahaya clapat menyebabkan degradasi atau pemecahan iod menjadi komponen yang tidak diinginkan. Fotodegradasi ini dapat mengurangi tonsentrasi realjen cittif, sehingga mendapatkan hasil reaksi dan mengurangi penentuan bilangan iod. selanjutnya ditambahkan larutan ki penambahan ki disini ber- Fungsi untut meningkatkan ternitaniod bebas dalam larutan dengan mem bentuk kompleks triodido. kompleks triodida ini lebih larut dalam air karena  iod bebas sehingga membantu dalam titrasi berikutnya. Dalam lang kah selanjutnya larutan yang mengandung lod dan ki dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat. Dengan memastikan bahwa semua lod bebas tetap terlarut dalam bentuk triiodido, penambahan ki membantu dakim mencapai titit athir titrasi yang akurat. lod bebas cenderung mudah menguap Dengan memben- tut kompleks triiodida ki membantu mencegah penavapaniod, menjaga kon sentrcisi iod tetap konstan selama titrasi. Pada titrasi diuraikan Na2S2O3 karena larutan ini bereaksi secara spesifik dan kuantitatif dengan I2. Reaksi ini adalah dasar untuk mengukur jumlah lod yang tersisa setelah reaksi dengan minyak.

VI. Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun