Mohon tunggu...
Ezen Zenal Mutaqin
Ezen Zenal Mutaqin Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Negeri Sindangsari

Hobi : Menulis Kepribadian : Baik Konten : Pendidikan dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentalku Hancur

3 November 2023   09:24 Diperbarui: 3 November 2023   10:02 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam lautan gelap, kuhanyut dalam kehampaan,

Perang melawan jiwa kotor, dalam lembah penderitaan.

Namun ku tahu, cahaya suci tetap bersinar,

Membimbingku kembali, ke jalan yang benar.

Mentalku hancur, ragaku terluka,

Namun iman masih menyala, ku takkan terlupa.

Langkah demi langkah, kuusahakan berdiri,

Menyongsong fajar, membawa keindahan hati.

Dalam doa yang tulus, kuangkat tanganku ke langit,

Memohon petunjuk, agar jiwa tak terjerat lagi.

Dengan tekad bulat, kuatkan hati yang rapuh,

Menuju ridha-Nya, kembali memuja.

Ku renungkan firman-Nya, hikmah dari setiap ayat,

Pedoman kebenaran, jalan terang kebahagiaan.

Dengan taubat dalam hati, kuhapus dosa-dosa,

Menyongsong masa depan, penuh dengan ketulusan.

Mentalku hancur, tapi rohku tak padam,

Bersinarlah keimanan, menyelimuti kegelapan.

Allah Yang Maha Pengampun, terbuka pintu-Mu,

Ampunilah hamba-Mu, arungi hidup yang baru.

Di dalam taat dan ikhlas, kutemui kekuatan,

Menyongsong cahaya, menghadapi cobaan.

Mentalku hancur, namun ku takkan menyerah,

Bersama-Mu, Allah, kutemui jalan yang benar.


Dalam langkah demi langkah, ku pulihkan mental,

Berserah kepada-Nya, dalam doa yang tulus.

Mentalku hancur, tapi dengan rahmat-Mu,

Ku temukan kekuatan, kembali kepada-Mu.


Kini kucoba, kembali membangun diri,

Mengukir kisah baru, dalam taat kepada-Nya.

Mentalku hancur, namun dengan rahmat-Mu,

Ku temukan jalan, menuju bahagia.


Kuatkanlah hati ini, ya Allah Yang Maha Penyayang,

Bimbinglah langkah ini, dalam cahaya petunjuk-Mu.

Dengan taat dan tawakal, ku jalani kehidupan,

Menuju surga-Mu, tempat damai abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun