Dipagi yang dingin nan sepi, kucari kau dengan harap,
Kau Tak  kunjung datang.
Dinginnya malam, menyelimuti hati rapuh,
Rindu yang menggebu, kian terasa dalam.
Â
Diatas bukit, kudamba bayanganmu,
Di antara bintang, kau tiada berlabuh.
Setiap hembusan angin, serasa bisikanmu,
Namun engkau, masih tak kunjung datang.
Â
Bunga-bunga mekar, menyambut musim baru,
Sinar mentari, memeluk dunia yang biru.
Namun hatiku, sepi dalam kesendirian,
Karena langgananku, tak kunjung datang.
Â
Dalam mimpi, ku rasakan dekapanmu,
Senyum manismu, menghangatkan hatiku.
Namun kenyataan, menghadirkan kesedihan,
Karena langgananku, tak kunjung datang.
Â
Mungkin suatu hari, kau kan sampai juga,
Membawa bahagia, di setiap langkahmu.
Hingga saat itu, aku akan menunggu,
Langgananku, yang tak kunjung datang.
Â
Dalam sabar, aku akan memeluk rindu,
Dalam doa, kuharapkan kau kan hadir.
Karena aku tahu, takdir kan mempertemukan,
Langgananku, yang kini belum kunjung datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H