semut-semut kecil di dinding kamar bertanya
mengapa dia masih terjaga
sedang langkah kaki orang pun sudah tak bersuara
ah, kau tak tahu mut
hidup tak semudah kau mencari gula
perlu direnungi adakalanya
semut-semut kecil di toples gula bertanya
mengapa dia tak mengusirku ketika kunikmati manisnya gula
menyeduh kopi sendiri lalu tertawa, apakah dia gila?
ah, kau tak pernah jatuh cinta mut
kopi pahitpun tetap kuteguk, karena disitulah nikmatnya
sesaknya merindu kekasih jadi sedikit mereda
semut-semut kecil terkesima
bisa juga dia meneteskan air mata
ah, kau ini banyak kali bertanya
sudahlah, memang ini namanya dinamika
menangis tak selalu berduka
aku begini karena saking bahagia
ES-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H