Penat dengan masalah penawaran kredit yang bertubi-tubi dari marketing kredit melalui telepon. Beberapa belakangan ada yang namanya peer to peer lending. Yakni menghubungkan antara pemilik modal dan peminjam secara digital. Kemampuan program dan kecerdasan computer saat ini sudah cukup mumpuni untuk menghitung hal yang rumit dan detail.
Lihat saja bagaimana ojek online menangangi driver dan penumpang hanya dengan aplikasi sederhana. Maka peranan bank yang saat ini dan masa lalu terlihat kokoh sebagai salah satu lembaga yang menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan kembali kepada masyarakt dalam upaya meningkatkan taraf hidup rakyat kembali menghadapi tantangan pemilik modal yang bersatu membentuk "bank" skala kecil /personal.
Benar kata Bill gates, banking is necessary, bank are not. Karena ternyata memang bank hanya semacam administrator saja mengadministrasi uang masuk, menginvestasi lalu mengeluarkan uang dalam bentuk kredit. Itu semua akan mudah dijawab dengan kecerdasan aplikasi computer dewasa ini.
Lalu, benarkah bunga bank menjadi lebih kompetitif dan mendekati ekonomi tanpa bunga seperti impian kaum syariah . setidaknya pola ini menjadi pintu gerbang untuk minimal mengurangi pola rentenir yang mencekik menjadi lebih manusiawi bahkan bukan tidak mungkin menghapuskan nya dengan inovasi yang akan ditemukan dimasa yang akan datang.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi besaran bunga bank disandingkan dengan pola peer to peer yang untuk sementara waktu dinilai ideal. Berikut salah satunya :
Faktor kebutuhan dana
Pada dasarnya bank ini akan menghimpun kebutuhan dana berbagai macam cara baik melalui tabungan maupun dari bunga dana yang dikucurkan. Maka bila bank kekurangan atau membutuhkan dana maka bank tinggal menaikkan saja suku bunga dengan demikian ada dana yang menjadi hak bank akan terpenuhi.
Dengan lending  Peer to peer maka kebutuhan bunga yang tadinya 9% dapat dengan mudah diturunkan saja sebesar 5% dengan tenor yang lebih pendek asalkan ada perputaran uang kredit lancar disana.
Misalkan pinjaman 5 juta rupiah selama 1 tahun jika di bank maka cicilan perbulannya sebesar 500 ribu per bulan maka lending peer to peer bisa saja meminjamkan 5 juta rupiah tapi cicilannya 450 ribu per bulan. Maka nasabah akan lebih tertarik ke yang bunga rendah kan.
Target Laba
Ini tergantung pada target bank jika bank ingin laba besar maka tetapkan bunga yang tinggi untuk setiap pinjaman.
Dengan Lending peer to peer dan didukung teknologi seharusnya profit perusahaan bisa dipantau riil time per nasabah yang telah melakukan performance tergambar keuntungan bagi perusahaan dan nasabah dapat lebih mengetahui berapa berkontribusi keuntungan kepada perusahaan.
Kualitas dari Jaminan
Dari asset yang diberikan atas prestasi jaminan juga turut menentukan, karena yang jadi senjata bank apabila kredit yang diberikan menjadi macet dan harus mengeksekusi jaminan. Biasanya biaya untuk eksekusi jaminan sangat tinggi dan berkaitan dengan korporasi besar dengan asset tertentu
Lending peer to peer memang menyasar skala kredit kecil karena memang untuk kredit berskala besar akan lebih rumit, namun kekuatan peer to peer ini lah yang bermain dalam bilangan besar dapat memberikan dampak yang signifikan bagi keuntungan perusahaan peer to peer itu sendiri
Kebijakan pemerintah
Bunga ini juga dikontrol oleh pemerintah sehingga ada batas atas dan batas bawah sehingga tidak terjadi persaingan, kadang meskipun pemerintah telah menginstruksikan turun kadangkala bank kompak tidak mau menurunkan.
Dengan lending peer to peer, pemilik dana bisa bebas menurun --naikkan besaran bunga kredit karena kasarnya yang punya duit saya maka saya berhak menentukan besara bunga yang saya pungut ataupun tanpa bunga sekalipun.
Faktor jangka waktu
Periode kredit juga mempengaruhi karena bank menganut prinsip value of money atau Present value of money.
Beberapa lending peer to peer yang ada sangat fleksibel saat ini bahkan cicilan semampunya juga bisa dilakukan karena dalam system nya sudah tertanam algoritme yang mengukur prestasi pembayaran dan jangka waktu. Atau kasanya pola perhitungan aktuarianya dengan mesin Artificial Komputer sudah bisa menganalisa prestasi pembayaran nasabahnya.
Faktor Persaingan
Bank sebagai institusi besar maka pola persaingan antar bank tidak bisa dihindarkan maka mekanisme saling berkompetisi muncul sheingga mempengaruhi naik turunnya bunga bank tiap bank menjadi berbedabeda
Dengan Aplikasi maka pemilik dana dapat melakukan pemantauan dan berfokus kepada dana yang dipinjamkan saja tanpa perlu bersaing atau serakah (greedy ) dalam memperoleh keuntungan. Dengan banyak nya pemilik modal yang meminjamkan uang maka persaingan lebih merata dan menghindari monopoli.
Semoga peluang ini benar-benar dimanfaatkan secara baik untuk dikembangkan demi menjawab tantangan kehidupan yang lebih komplek kedepannya.