Mohon tunggu...
Excel  Breviano
Excel Breviano Mohon Tunggu... Administrasi - aing macan cisewu

ngeskuy cuy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membuat Buku

14 Februari 2019   14:03 Diperbarui: 14 Februari 2019   14:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah ini didapat dari buku Raditya Dika.

  1. Langkah-langkah dalam membuat buku:
  1. Langkah pertama dalam buku Raditya Dika ini adalah yang pertama menggali ide. Dan banyak penulis daripara penulis, bahkan mena- makan kesulitan mencari ide sebagai white paper syn- drome, yaitu sindrom kertas putih. Sindrom ini terjadi ketika kami membuka halaman kosong di Microsoft Word, lalu hanya melihat kursor-nya berkedap-kedip tanpa tahu harus menulis apa. Bagaimana cara agar mendapat ide? Yaitu dengan cara menggali ide itu sendiri dan bukannya menunggu ide itu datang sendiri. Ide itu kita gali dalam diri kita sendiri atau orang yang ingin menulis tersebut. Salah satunya ide datang dari kegelisahan dan pengalaman kita dan setiap orang memiliki metode yang lain dalam mencari dan menggali ide tersebut.
  2. Langkah yang kedua adalah mengubah ide menjadi premis.

Premis adalah intisari ceritadalam satu kalimat. Premis juga biasa disebut loglime. Bagaimana cara membuat premis? Ada  sebuah rumus untuk membuat premis tersebut, yaitu

Premis = Karakter utama + tujuan + halangan

Salah satu contoh premis diambil Dari film Raditya Dika yang berjudul Cinta brontosaurus(2013)

"Seorang penulis yang percaya bahwa Cinta bisa kadaluwarsa ingin punya pacar, tetapi dia harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini Salah. Karakter yang sedang dibahas dalam premis adalah seorang penulis yang percaya bahwa Cinta dapat kadaluwarsa, tujuannya agar dia mempunyai pacar Dan halangannya adalah harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini Salah. Dan contoh premis yang lain masih terdapat di film film lain, seperti Titanic, the fault in our Stars bahkan film karya anak bangsa yaitu laskar pelangi. Jadi app fungsi premis it's? Fungsinya adalah sebagai alat jualan atau elevator pitch, semakin besar halangan cerita semakin menjadi panjang Dan dapat menyelamatkanmu Dari menulis cuma-cuma.

3. Langkah yang ke tiga adalah yaitu menciptakan Karakter.

    Karakter adalah tokoh dalam sebuah cerita atau film. Karakter sangat penting karena jika Karakter bagus Dan keren make film atau buku itu pun juga diminati. Bagaimana cara menciptakan Karakter? Pertama-tama Kita membagi Karakter menjadi Dua lapisan sebagai berikut:

Lapisan dalam diri, berarti hal-hal yang berkaitan dengan keperibadian Karakter tersebut. Kita dapat membuat lapisan dalam diri dengan tabel yang berisi Nama, umur, wants, needs, strength and weakness. Salah satu contoh lapisan diri adalah Miko, cowok berusia 25 tahun, menginginkan pacar, perlu dianggap, cowok yang tulus atau kekuatan berupa ketulusan Dan dia adalah lelaki naif.

Lapisan luar diri, berarti atau yang menjelaskan ciri fisiknya yang Ada diluar dirinya.

4. Langkah yang ketiga adalah membuat struktur 3 babak.

Struktur tiga babak ini diambil Dari Aristoteles  yang
berkata  struktur  dramatik  cerita  bisa  dibagi  menjadi
tiga.  Aristotles  menggunakan  ini  untuk  menstruktur
cerita teater pada zamannya. Teori struktur 3 babak ini dibagi menjadi tiga, yaitu babak pertama yang berisi introduksi, babak kedua yang berisi also Dan babak ketiga yang berisi klonkusi. Jumlah teori tiga babak, yaitu babak pertama 25 persen, babak 2 50 persen Dan babak tiga 25 persen. Jadi yang dapat disimpulkan Dari teori in adalah Kita harus memperbanyak aksi dalam membuat cerita, sekenario fim ataupun buku. Apakah harus tiga babak? Jawabannya tidak tetapi tiga babak ini hanyalah standard atau yang biasanya dipakai para penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun