Mohon tunggu...
Excelindo Krisna Putra
Excelindo Krisna Putra Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaExcellent

Pengelana Masa • Perekam Peristiwa • Peramu Peradaban | Blog Pribadi: https://excelindokrisnaputra.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebanggaan Semu Peringkat Militer GFP

9 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 9 Mei 2023   07:22 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Force | wallpapersafari.com

Global Firepower (GFP) kerap dijadikan rujukan informasi berbagai media yang memuat kekuatan militer suatu negara. Di Indonesia, sumber Global Firepower (GFP) menjadi favorit sumber media massa karena kemudahan akses dan didapatkan secara gratis. Bukannya melakukan verifikasi mendalam terhadap sumber informasi, media massa di Indonesia justru menggunakannya untuk mengglorifikasi peringkat militer Indonesia terutama untuk dijadikan clickbait judul.

Situs globalfirepower.com menjelaskan bahwa Global Firepower (GFP) merupakan penyedia informasi analitik kekuatan militer modern dari 145 negara sejak tahun 2006. Peringkat GFP didasarkan pada potensi kemampuan perang masing-masing negara di darat, laut, dan udara yang dilakukan dengan cara konvensional. Hasilnya menggabungkan nilai-nilai yang terkait dengan tenaga kerja, peralatan, sumber daya alam, keuangan, dan geografi yang diwakili oleh 60+ faktor individu yang digunakan dalam merumuskan peringkat GFP final.

Terdapat fenomena sumber Global Firepower (GFP) dijadikan justifikasi analisis oleh politisi bahkan yang terparah justru dijadikan landasan kebijakan pertahanan, keamanan dan militer negara. Beberapa kejadian yang mengambil referensi dari Global Firepower (GFP) antara lain:

  • Paparan sistem keamanan laut Badan Keamanan Laut (Bakamla) oleh salah satu wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bergelar doktor,
  • Naskah akademik Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara,
  • Salah satu postingan media sosial Kementerian Pertahanan Republik Indonesia,
  • Modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
  • Yang terparah ialah dijadikan referensi dan target dalam lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.

Melansir dari situs Global Firepower (GFP) bulan Mei 2023, peringkat militer Indonesia berada pada posisi 13 tepat berada di bawah Brazil (12), serta diatas Spanyol (21), Israel (18), Canada (27), Australia (16), Korea Utara (34) dan 145 negara lain yang terindeks. Jika masyarakat umum mengetahui informasi ini dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang menyukai overproud, tentunya kita akan sangat bangga serta menyebarkankan informasi tersebut dengan bumbu tambahan seperti "Militer Indonesia terkuat, China kalang kabut", "Australia ketar-ketir, Indonesia diam-diam punya kapal induk siluman tercanggih di dunia", "Amerika gigit jari, Indonesia dan Korea Selatan memproduksi pesawat tempur tak terkalahkan di dunia akhirat" dan sebagainya.

Jika kita berfikir realsitis dan mengikuti perkembangan informasi militer dunia akan merasa janggal dengan peringkat tersebut. Banyak negara-negara yang peringkatnya di bawah Indonesia terkenal memiliki militer yang kuat dan dilengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang canggih serta dukungan industri pertahanan yang mumpuni. Contoh kejanggalan yang nampak jelas adalah peringkat militer spesifik matra angkatan laut (navy) menempatkan angkatan laut pimpinan bapak Kim Jong Un yaitu Korea Utara berada di atas peringkat angkatan laut Amerika Serikat (US Navy) yang memiliki armada kuat tersebar di seluruh samudra dunia dengan kelompok tempur kapal induknya yang terkenal itu.

Secara umum, Global Firepower (GFP) mengukur secara kuantitas tidak memperhatikan kualitas, sehingga kejanggalan-kejanggalan diatas dapat terjadi. Dalam menghitung kekuatan militer, Global Firepower (GFP) menggunakan data kuantitas dari lebih dari 60 indikator baik sumber daya alutsista maupun sumber daya pendukung, sumber daya alutsista yang dijadikan indikator yaitu jumlah personil tentara, pesawat tempur, tank, jenis kapal perang dan sebagainya. Sedangkan sumber daya pendukung yakni jumlah penduduk, luas wilayah, logistik dan lain-lain.

Global Firepower (GFP) lalu menghitung dengan formulasi mereka untuk mendapatkan apa yang disebut power index score (PwrIndx), semakin kecil power index score berarti semakin bagus. Dari sinilah nampak beberapa permasalan muncul akibat formulasi Global Fire Power (GFP):

  • Data

Data yang digunakan dikelompokkan dalam kategori tertentu dan hanya dihitung berdasarkan kuantitas tanpa mempertimbangkan kualitas. Contohnya adalah pesawat tempur, pesawat tempur tua F-5 Tiger skornya akan sama dengan pesawat tempur F-22 Raptor yang sudah generasi kelima. Begitu juga tank, tank ringan AMX sama nilainya dengan Main Battle Tank (MBT) Abrams Amerika Serikat ataupun Main Battle Tank (MBT) Leopard Jerman. Peringkat tank Indonesia diatas Jerman, walaupun Jerman terkenal dengan kualitas tank dan dukungan industri pertahanan yang mapan, lagi-lagi kejanggalan ini karena yang dihitung hanya kuantitas umum.

  • Metode

Global Firepower (GFP) tidak pernah merinci metode perhitungan statistik apa yang digunakan untuk menentukan skor setiap unit variabel yang diujikan. Sebagai contoh, atas dasar apa dan berapa skor yang digunakan untuk menilai pesawat tempur dan kapal selam, kenapa keduanya berbeda dan atas dasar apa  untuk menentukan satunya bisa lebih tinggi atau rendah dibanding yang lain.

  • Keakuratan

Data yang diambil oleh Global Firepower (GFP) diambil dari sumber eksternal yang beragam dengan derajat akurasi yang juga dipertanyakan seperti sumber Wikipedia. Sehingga informasi dalam Global Firepower (GFP) hanya mampu dipercaya untuk membandingkan kuantitas faktor-faktor kekuatan militer tidak dapat dipercaya untuk menggambarkan suatu kekuatan militer asli suatu negara, padahal kualitas penting dan sangatlah berpengaruh.

Lebih lanjut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keakuratan informasi yang dibuat oleh Global Firepower (GFP) diragukan, disclaimer dalam websitenya secara jelas mempertegas dugaan tersebut sebagai berikut:

2) Liability
Material presented throughout this website is for historical and entertainment value and should not to be construed as usable for military hardware restoration, maintenance or general operation. Please consult manufacturers for such information.
---
2) Kewajiban
Materi yang disajikan di seluruh situs web ini adalah untuk nilai sejarah dan hiburan dan tidak boleh dianggap dapat digunakan untuk pemulihan, pemeliharaan, atau pengoperasian perangkat keras militer. Silakan berkonsultasi produsen untuk informasi tersebut.

Yang pertama (1) Global Firepower (GFP) menyatakan pada poin kedua yaitu liability bahwa apa yang disajikan hanya untuk kepentingan historis dan hiburan, serta tidak boleh dianggap dapat digunakan untuk pemulihan, pemeliharaan, atau pengoperasian perangkat keras militer.

Artinya pihak Global Firepower (GFP) terbuka menyebutkan bahwa informasi yang ditampilkan terbatas pada kepentingan hiburan serta informasi historis bukan keadaan terkini kekuatan militer suatu negara. Kemudian secara lugas menyatakan bahwa informasi tersebut sebaiknya tidak digunakan sebagai dasar dalam operasional militer serta menyarankan untuk berkonsultasi dengan pihak terkait.

4) Legal
Although the content of GlobalFirepower.com is believed to be accurate at the time of its publishing to the Internet, GlobalFirepower.com does not assume responsibility as to the accuracy, correctness, completeness, reliability and "up-to-dateness" of information made available throughout. The content of the website is provided "as is" and without any expressed or implied warranties of any kind. GlobalFirepower.com disclaims liability for any damages which arise as a result of the direct or indirect use of this website (www.GlobalFirepower.com). GlobalFirepower.com reserves the right to modify, amend, delete, suspend or discontinue this website without prior notice to the user.
---
4) Hukum
Meskipun konten GlobalFirepower.com diyakini akurat pada saat dipublikasikan ke Internet, GlobalFirepower.com tidak bertanggung jawab atas keakuratan, kebenaran, kelengkapan, keandalan, dan "kemutakhiran" informasi yang dibuat tersedia di seluruh. Konten situs web disediakan "sebagaimana adanya" dan tanpa jaminan tersurat maupun tersirat dalam bentuk apa pun. GlobalFirepower.com melepaskan tanggung jawab atas segala kerusakan yang timbul sebagai akibat dari penggunaan situs web ini secara langsung atau tidak langsung (www.GlobalFirepower.com). GlobalFirepower.com berhak untuk mengubah, mengubah, menghapus, menangguhkan, atau menghentikan situs web ini tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pengguna.

Yang kedua (2) nampak pada poin keempat yaitu Legal yang mencengangkan karena Global Firepower (GFP) sebenarnya menyadari fenomena informasi yang diproduksi dianggap akurat oleh umum, namun pihaknya sendiri meragukan keakuratan informasi tersebut. Hal ini semakin dipertegas dengan Global Firepower (GFP) yang tidak bertanggung jawab atas keakuratan, kebenaran, kelengkapan, keandalan dan kemutakhiran  informasi yang dibuat tersedia di websitenya.

Konten yang tersedia di situs GlobalFirepower.com dinyatakan tidak terdapat jaminan baik tersurat maupun tersirat serta melepaskan seluruh tanggung jawab atas kerusakan yang timbul akibat pemanfaatan informasi baik langsung maupun tidak langsung dari situs tersebut. Pernyataan ini menunjukan dengan jelas posisi pertanggungjawaban pembuat konten saat informasi yang dibuat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

Yang terakhir dari poin Legal ini adalah pihak Global Firepower (GFP) tanpa pemberitahuan baik waktu maupun sebab, dapat mengubah, mengubah, menghapus, menangguhkan, atau menghentikan situs web tersebut.

3) The information available on our site is only as accurate as the original sources they reflect
Please be aware that many different published/oral military and/or civilian sources deliver varying degrees of information and/or accuracy when referring to a specific values such as "total tank strength". Information found throughout GlobalFirepower.com is provided to the best of our researching abilities at the time of publication to the internet and is constantly being added to, edited for accuracy, or repaired for inaccuracy whenever possible.

---
3) Informasi yang tersedia di situs kami hanya seakurat sumber aslinya
Perlu diketahui bahwa banyak sumber militer dan/atau sipil yang dipublikasikan/lisan dan/atau sipil memberikan berbagai tingkat informasi dan/atau akurasi ketika mengacu pada nilai tertentu seperti "kekuatan tank total". Informasi yang ditemukan di seluruh GlobalFirepower.com diberikan dengan kemampuan penelitian terbaik kami pada saat publikasi ke internet dan terus ditambahkan, diedit untuk akurasi, atau diperbaiki untuk ketidakakuratan bila memungkinkan.

Yang ketiga (3), walaupun Global Firepower (GFP) menyatakan pada disclaimer poin ketiga yakni informasi yang disediakan di situsnya hanya seakurat sumber aslinya, namun GFP tidak pernah menjelaskan secara terbuka sumber data, konsep dan metode perhitungan rangking atau indeks. Sehingga GFP dapat dikatakan tidak memiliki fondasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Definisi, konsep, data dan metodologinya tidak ditampilkan, sehingga tidak dapat diuji dan memberikan kesempatan direplikasi. Hal ini mempertegas faktor sebelumnya yang mempersoalkan globalfirepower.com yang tidak bertanggung jawab atas keakuratan, kebenaran, kelengkapan, keandalan dan kemutakhiran informasi yang dibuat.

Hal ini berbeda dengan SIPRI Military Expenditure Database oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), The Composite Index of National Capability (CINC), The Military Balance oleh International Institute for Strategic Studies (IISS), Index of US Military Strength dan The Lowy Institute Asia Power Index yang terbuka dan detail menjelaskan konsep dan metodologi yang mereka gunakan. Menentukan peringkat militer di dunia sangatlah rumit bahkan sangat tidak mungkin akurat, karena sangat banyak faktor yang berpengaruh dan unsur kerahasiaan data militer sebuah negara.

Media massa, akademisi dan institusi negara selayaknya lebih selektif dalam meriset data yang akan disajikan, sehingga tidak akan berdampak fatal ketika informasi tersebut diterima oleh masyarakat overproud. Masyarakat akan menganggap pertahanan bangsa ini baik-baik saja bahkan membanggakan bagi sebagian pihak. Faktanya terdapat target yang belum dapat tercapai bahkan dengan indikator Minimum Essential Force (MEF), perlu ditekankan dalam MEF adalah kekuatan minimum belum mencapai indikator kekuatan pokok atau essential force untuk tahap selanjutnya.

Torehan prestasi militer Indonesia yang ditampilkan oleh sumber yang masih dipertanyakan keakuratannya akan menjadi justifikasi atas rasa kebanggaan yang menimbulkan kebanggan semu dan merasa cukup. Menjadi ironis jika rasa kebanggan semu itu membuat pertahanan negara terlena bahkan menunda progresivitas kebijakan pertahanan dan militer sebuah negara, di tengah berbagai negara yang selalu meningkatkan proteksi dirinya demi menjaga kedaulatan negara dan mengamankan kepentingan nasional. Terlebih peperangan akan mengarah ke perang siber dan antariksa dengan bukti beberapa negara sudah membentuk angkatan antariksa baik secara mandiri maupun masih tergabung dalam angkatan udara mereka.

Menjadi wajar saat terdapat rencana pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) atau yang kemudian sering ditekankan dengan konsep investasi pertahanan akan mendapat pertentangan dari publik. Hal ini adalah dampak dari informasi yang diterima publik melalui media massa kurang tepat untuk dijadikan acuan persoalan vital dan krusial yaitu pertahanan negara. Untuk itu, GFP sebaiknya tidak dijadikan sebagai tolok ukur capaian kinerja pemerintah, indikator kekuatan negara atau yang terparah menjadi dasar kerangka acuan kebijakan negara.

Global Firepower (GFP) memang bukan sumber data yang sempurna dengan kerancuan keakuratannya, namun dengan ksatria berani bertanggung jawab secara terang menyatakan ketidaksempurnaanya itu di dalam disclaimer. Menjadi tugas kita sebagai penerima informasi utamanya media massa, akademisi dan institusi negara untuk lebih selektif dalam mengambil sumber informasi, sehingga tidak akan menyesatkan masyarakat umum terlebih dibumbui glorifikasi berlatar belakang politis yang akan mengakibatkan kebanggan semu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun