Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menggapai Haji Mabrur

17 Juni 2024   00:24 Diperbarui: 17 Juni 2024   00:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prioritas Sosial bagi yang Berlebih

Jika seseorang memiliki rezeki berlebih setelah menunaikan haji sekali, ada baiknya untuk mempertimbangkan penggunaan dana tersebut bagi kepentingan sosial. Menyalurkan dana untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya)." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

Menggunakan dana untuk kepentingan sosial adalah wujud konkret dari hadis ini. Bantuan kepada mustadh'afin akan membantu mereka untuk keluar dari keterpurukan dan memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih baik.

Kesimpulan

Ibadah haji yang dilakukan sekali dalam seumur hidup sudah cukup untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang Muslim. Selanjutnya, dengan rezeki yang ada, alangkah baiknya kita fokus pada amal sosial yang memberikan manfaat bagi sesama. Haji mabrur bukan hanya tentang pelaksanaan ritual, tetapi tentang bagaimana kita menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi hamba yang taat, tetapi juga bermanfaat bagi sesama dan lingkungan.

Menggapai haji mabrur bukan hanya tentang beribadah secara ritualistik, tetapi juga tentang membawa perubahan positif dalam diri dan lingkungan sekitar. Inilah esensi dari haji yang sesungguhnya, yaitu memanusiakan manusia dan peduli terhadap alam semesta.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun