Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reuni Membawa Malapetaka

8 Juli 2023   00:14 Diperbarui: 6 Agustus 2023   00:55 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

REUNI MEMBAWA MALAPETAKA

By: Ewia Putri

Bertemu teman lama memang suatu peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh kalangan manusia yang umurnya sudah tidak muda lagi, Reuni adalah sebuah kata yang menjelma dalam peritiwa lika-liku yang membuat beragam rasa dan wana. Bak seperi udara di pagi hari, ia  hadir menawarkan angin segar mengenang MASA TEMPO DULU.

Kenangan yang lampau perlahan di buka kembali, bahkan menjadi bahan perbincangan yang tak tergerus oleh waktu, menjadi daya tarik tersendri bagi pemilik kenangan itu, seperti judul lagunya New Boyz "Sejarah Mungkin Berulang" hehehe J

Baru-baru ini terdapat sebuah berita yang berasal dari Sumatra Barat dengan Tagline "Viral Angka Perceraiam di Kota Padang Meningkat gara-gara Acara Reuni Saat Lebaran" ada kagetnya sih ketika baca berita ini, tapi saya fikir tidak hanya di Sumatra barat saja kasus beredar, sepertinya di daerah-daerah lain juga banyak, mungkin tidak diekspost aja kali ya....

Dalam sebuah berita di katakana bahwa "Angka perceraian di Kota Padang yang meningkat pesat usai libur lebaran 2023 bulan mei lalu" kemudian dibenarkan lagi oleh pengadilan agama kota padang bahwa tercata perceraian terjadi sejak libur idul fitri hingga akhir mei 2023 lalu mencapai angka 100 pasangan per hari, angka ini meningkat jauh sebab biasanya hanya 60 pasangan yang mengurus perceraian per hari. secara mengejutkan terungkap alas an perceraian dengan alasan reuni sekolah yang menjadi pemicu. ( Sumber; suara.com ).

Mari kita lihat seberapa pentingnya Reuni itu ?

Dalam kasus yang saya jumpai, baik dilingkungan sekitar ataupun dari media online, Reuni yang seharunya dilakukan sebagai ajang silaturamni tetapi disalah artikan atau di salah gunakan oleh mereka yang melaksanakan Reuni, sebagian mereka Malah terpikat dengan Mantan Pacar, sepertinya hal ini menjadi sebuah kisah Cinta yang belum selesai... anjayyyy... J duh duh cintaaa cinta .... 

Tidak hanya itu, sebagian ada yang memanfaatkan Reuni sebagai ajang Pamer harta kekayan, pencapaian apa saja yang sdh dilakukan, memperlihatkan kehidupan Hedonisme masing-masing, sprtinya ini adalah prilaku yang tidak sehat juga, karena dapat menimbulkan sikap dan prilaku negatif bagi yang lain. Tentu prilaku seprti ini bukanlah contoh dan peritiwa yang patut untuk kita contoh.

Tetapi tidak sedikit pula mereka yang memanfaatkan ajang reunian sebagai ajang silaturahmi, temu kangen dan hal-hal positif lainnya.

Tetapi yang menarik bagi saya adalah Reuni membawa Kisah Cinta Lama Bersemi kembali, sedikit lucu, tetapi memalukan untuk didengar! Timbul sebuah petanyaan dalam benak saya adalah "Sebegitu Rapuhkan Prasaan Anda Hingga tak Mampu menahannya? Atau anda sendiri belum selesai dengan diri anda sendri? Atau ada Alasan Lain?  

Memang akhir-akhir ini banyak sekali peristiwa perselingkuhan dan perceraian terjadi akibat Reunian, dan tidak sedikit pula Anak menjadi korbanya. saya pun heran, Setelah Pandemi Covid-19 dinyatakan selesai, eehh datang lagi Virus Pandemi Perselingkuhan dan Perceraian.... Uhhhh ...

Dalam diri pribadi manusia, kita memiliki pikiran dan kesadaran diri, dua hal itulah yang akan mampu mengontrol prilaku kita dalam berinteraksi dengan siapapun, ketika kita sadar bahwa kita memiliki Keluarga, tentu prilaku-prilaku yang menyimpang akan mampu dihindari. Lalu dengan fikiran kita dapat berfikir, jika nafsu prasaan kita ikuti, maka akan dapat menimbulkan Mala Petaka terhadap Keluarga kita sendiri. karena pada dasarnya Penghianatan duri dalam suatu hubungan!

Jika kita perhatikan fenomena saat ini, bahwa Reunian menajdi Pemicu  Perselingkuhan/Perceraian dan Ajang menujukkan tingkat hedonis. Tentu hal ini banyak menimbulkan efek Negatif bagi mereka yang Reunian. Dalam  hal ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya." (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318).

Jadi hal-hal yang sekiranya lebih besar Mudharat dari pada Manfaat sebaiknya dihinda agar tidak terjadi Malapetakan dalam Hubungan keluarga. Jika terjadi Maka ANAKlah yang Akan menajdi Korban Atas prilaku Orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun