Mohon tunggu...
Evri Sihombing
Evri Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Berbisnis Itu Perbuatan Kotor?

3 Oktober 2023   23:49 Diperbarui: 4 Oktober 2023   00:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang yang mengatakan bahwa ekonomi dan bisnis bukanlah untuk orang-orang jujur. Itu juga bukan hanya politik saja. Kemungkinan  besar dari antara banyaknya orang akan mengatakan bahwa bistis itu adalah suatu sikap yang kotor. 

Ada beberapa alasan mengapa ada orang yang mengatakan hal yang demikian. Yang pertama menurut saya adalah kemungkinan karena ada beberapa dari penjual yang melakukan tipu mengenai harga dan timbangan kepada si pembeli. Hal ini dilakukan oleh beberapa penjual hanya untuk mendapatkan hasil yang besar dari apa yang dijualnya. 

Para penjual sangat sering mencuri timbangan tanpa sepengetahuan dari si penjual. Hal ini pernah nyata saya alami Ketika saya berbelanja ikan dan juga cabai. Mereka menunjukkan timbangan yang benar, namun setelah tiba dirumah saya juga langsung menimbangnya. Sering sekali saya merasa sial karena dari apa yang saya beli berkurang dengan timbangan 1 atau 1 setengah ons. 

Mereka dengan mudah mendapatkan untung dari apa yang mereka jual. Jika ditanyakan soal bagaimana respons Ketika tahu hal itu, yah tentunya saya sendiri dongkol dan kesal bahkan mau marah tapia pa boleh buat, hal itu sudah terlanjur. 

Jika kita kaitkan dengan moral dan etika, hal ini sangatlah buruk, ialicik, serakah dan penuh intrik. Namun di dalam bidangnya, ia adalah seorang yang terhormat dalam dunia bisnis. Dia menganggap dirinya mungkin lebih hebat dibandingkan dengan orang lain karena ia menganggap dirinya sendiri adalah seorang usahawan yang berhasil.

Akan tetapi hal ini sangatlah berkaitan dengan nilai yang ada dalam diri seseorang, tingkah laku ekonomi orang pada akhirnya hanya dipimpin oleh satu nilai itu, yang hanya mencari keuntungan pribadi yang sebesar-besarnya. Akan tetapi di dalam kehidupan orang-orang Kristen, mengapa sebagai orang Kristen yang selalu berkecimpung di dalam kehidupannya adalah ekonomi dan bisnis yang sering merasa terlempar tanpa memiliki pegangan hidup yang jelas. 

Oleh karena itulah, harusnya seseorang harus menyadari bila sedang berbicara mengenai ekonomi adalah kompleksitasnya. Kenyataan ekonomi adalah sesuatu yang jauh dari yang sederhana. 

Di dalam berbisnis seseorang sangatlah memerlukan hati Nurani yang ditimbulkan dalam kelakuan seseorang. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang yang berbisnis tidak memiliki hati nurani. Namun apa yang tidak dapat diperbuat seseorang, yang lain perbuat dengan hati Nurani yang murni. 

Hati Nurani yang baik adalah hati Nurani yang baik dihadapi Allah. Maka darisitulah Rasul Paulus mengatakan bahwa ia berhati nurani yang murni tentang kelakuannya dimuka umum (Kis 23:1). Maka untuk itulah kita sangat membutuhkan pimpinan dari firman Allah, yang pengertiannya harus diberikan oleh Roh Kudus.

Akan tetapi yang menjadi pertanyaan ialah apakah di dalam berbisnis itu bebas nilai? Memang setiap orang berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dari apapun yang dimilikinya. Sesungguhnya di dalam duni berbisnis, yang dipentingkan ialah keuntungannya sendiri, bukan keuntungan masyarakatyang dia pertimbangkan. 

Demi mendapatkan keuntungan atau hasil yang besar dari jualannya, ia tidak perduli dengan kondisi orang lain. Smith mengatakan dalam sebuah buku bahwa kecenderungan setiap orang untuk mencari keuntungan pribadi yang besar-besaran, tidak hanya merupakan suatu kebenaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun