Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengukur Kualitas dan Kuantitas Hasil Kerja Guru

7 Mei 2024   23:28 Diperbarui: 7 Mei 2024   23:59 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Guru Sedang Mengajar (Pexels.com/Max Fischer )

Dalam mengevaluasi hasil kerja saya sebagai seorang guru, seringkali saya terjebak dalam pertarungan antara kualitas dan kuantitas. Namun, bagi saya penting untuk menyadari bahwa keduanya memiliki peran yang sama penting dalam mengukur keberhasilan dan dampak dari usaha mengajar. Dengan memperhatikan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif dari hasil kerja, saya dapat membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang nilai dan signifikansi dari upaya saya dalam membimbing siswa.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kualitas hasil kerja saya dapat memberikan wawasan yang lebih dalam daripada sekadar angka-angka atau statistik. Kualitas mengacu pada tingkat keunggulan atau keunggulan yang terkandung dalam pengajaran dan pembimbingan yang saya berikan kepada siswa. Misalnya, kualitas pengajaran dapat diukur dari seberapa baik saya menyampaikan materi pelajaran, seberapa efektif pula saya dalam memfasilitasi diskusi kelas, atau seberapa responsif saya terhadap kebutuhan individual siswa.

Di sisi lain, kuantitas merupakan indikator yang penting untuk mengukur volume atau jumlah dari hasil kerja saya sebagai guru. Ini bisa mencakup jumlah materi yang berhasil disampaikan dalam satu periode pelajaran, jumlah tugas yang diberikan kepada siswa, atau jumlah waktu yang dihabiskan untuk membimbing siswa di luar kelas. Kuantitas memberikan gambaran tentang seberapa besar cakupan dan dedikasi seorang guru terhadap tugas mengajar.

Namun, untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang hasil kerja, saya perlu memperhatikan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif. Keduanya saling melengkapi satu sama lain dan membantu saya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang pencapaian dalam membimbing siswa. Dengan memperhatikan kualitas, saya dapat memastikan bahwa saya tidak hanya fokus pada kuantitas semata, tetapi juga memberikan perhatian yang tepat terhadap tingkat keunggulan dalam pengajaran.

Sebaliknya, dengan memperhatikan kuantitas, saya dapat memastikan bahwa saya tidak mengabaikan skala atau omset dari upaya mengajar. Dengan mempertimbangkan baik kualitas maupun kuantitas, saya dapat membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang nilai dan signifikansi dari upaya membimbing siswa dengan lebih baik.

Mari kita lihat contoh kasusnya. Saya seorang guru bahasa Inggris di sebuah sekolah menengah. Saya memiliki target untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Saya memutuskan untuk mengadakan proyek penulisan esai berbasis topik-topik yang relevan dengan kehidupan siswa. 

Evaluasi kuantitatif dilakukan dengan mengukur jumlah esai yang dikumpulkan dan waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikannya. Namun, evaluasi kualitatif dilakukan dengan membaca dan menilai kualitas esai, termasuk aspek seperti struktur, kedalaman pemikiran, dan kejelasan ide.

Hasil kuantitatifnya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berhasil menyelesaikan proyek tersebut, sementara hasil kualitatifnya menunjukkan bahwa sejumlah siswa masih kesulitan dalam menyampaikan ide-ide mereka secara jelas dan terstruktur. Dengan menyatukan kedua jenis evaluasi ini, guru tersebut dapat menyimpulkan bahwa sementara ada kemajuan dalam hal kuantitas, ada juga ruang untuk meningkatkan kualitas tulisan siswa.

Penutup

Dalam menghadapi dinamika antara kesibukan mengajar dan produktivitas seorang guru, penting bagi saya untuk mengenali peran penting dari mengukur hasil kerja secara efektif. Dengan memahami nilai sebenarnya dari setiap upaya mengajar, saya dapat memastikan bahwa waktu dan energi yang saya investasikan dalam mengajar menghasilkan dampak yang bermakna, baik bagi siswa maupun bagi proses pembelajaran secara keseluruhan.

Evaluasi yang efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa seorang guru tidak hanya sibuk, tetapi benar-benar produktif dalam membimbing siswa mereka dengan lebih baik. Kita juga telah menjelajahi berbagai metrik kinerja, menyoroti pentingnya memperhatikan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif dari hasil kerja seorang guru. 

Melalui refleksi pribadi dan evaluasi diri yang teratur, seorang guru dapat membangun pemahaman yang lebih dalam tentang pencapaian mereka dalam mengajar dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka untuk mencapai hasil yang lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun