Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Langkah Tepat Meraih Rumah Impian dengan KPR atau Ngontrak?

24 April 2024   21:02 Diperbarui: 26 April 2024   21:25 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan hidup saya, saya telah merasakan pilihan rumah antara memiliki rumah sendiri dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau tetap tinggal dalam kondisi ngontrak. Pengalaman ini menjadi titik balik penting dalam hidup saya yang membawa saya pada sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan kesuksesan.

Dahulu, saya dan keluarga tinggal dalam sebuah rumah kontrakan yang sederhana namun nyaman. Kondisi tersebut memang tidak ideal, namun kami bersyukur masih memiliki tempat tinggal. Namun, di dalam hati saya, ada keinginan yang kuat untuk memiliki rumah sendiri sebagai investasi masa depan keluarga.

Pilihan antara KPR atau ngontrak menjadi dilema besar bagi kami. Saya melihat teman-teman sebaya yang telah mengambil KPR dan memiliki rumah sendiri. Mereka memiliki kebebasan dan stabilitas finansial yang kami impikan. Namun, di sisi lain, ada juga pertimbangan untuk tetap ngontrak, mengingat keterbatasan finansial dan risiko yang melekat pada KPR.

Kami mulai mempertimbangkan langkah-langkah apa yang sebaiknya diambil. Saya merenungkan proses KPR yang kompleks dan memerlukan persyaratan yang sulit bagi kami yang memiliki penghasilan terbatas. Penghasilan seorang guru honor yang minim ditambah tidak ada jaminan yang sesuai kriteria pihak bank menjadi persoalan besar bagi saya. 

Namun, di sisi lain, tetap ngontrak juga tidak memberikan jaminan kepastian masa depan bagi kami. Rumah kontrakan bisa saja sewaktu-waktu harus kami tinggalkan jika pemiliknya memutuskan untuk menjual atau memperbaharui kontrak dengan harga yang tidak terjangkau bagi kami.

Dalam kondisi ini, kami memutuskan untuk mengambil langkah besar: membangun rumah sendiri dari awal. Meskipun prosesnya tidak mudah, kami yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat bagi kami. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras, kami mengatur keuangan kami untuk bisa membeli tanah dan memulai proses pembangunan.

Pilihan ini tidak hanya memberikan kepastian masa depan bagi keluarga kami, tetapi juga menjadi pembuktian atas keberanian dan keteguhan hati kami dalam menghadapi tantangan. 

Melalui perjalanan ini, kami belajar tentang pentingnya merencanakan dan mengatur keuangan dengan bijak, serta memilih jalur yang tepat sesuai dengan situasi dan kebutuhan kami.

Ini adalah pengalaman yang tidak hanya mengubah hidup kami, tetapi juga menjadi cermin bagi orang-orang di sekitar kami untuk berani mengambil langkah besar dalam meraih impian mereka.

Dalam memutuskan antara mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau tetap ngontrak, kami dihadapkan pada berbagai tantangan dan kendala yang mempengaruhi keputusan akhir kami dalam proses pembangunan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun