Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Bermain dalam Pembelajaran Anak: Meningkatkan Keterampilan dan Kreativitas Anak

22 April 2024   22:01 Diperbarui: 24 April 2024   07:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara untuk mengintegrasikan bermain ke dalam kurikulum adalah dengan merancang kegiatan yang memadukan unsur-unsur bermain dengan tujuan pembelajaran yang spesifik. Misalnya, guru dapat menggunakan permainan atau permainan peran untuk mengajarkan konsep-konsep matematika atau ilmu pengetahuan sosial, sehingga siswa dapat belajar sambil bermain.

Selain itu, mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung bermain juga merupakan langkah penting dalam mengintegrasikan bermain ke dalam kurikulum. Ini dapat mencakup penyediaan berbagai permainan dan mainan yang mempromosikan eksplorasi dan kreativitas, serta memberikan waktu dan ruang bagi siswa untuk bermain secara bebas dan mandiri. 

Guru juga dapat mengintegrasikan unsur bermain ke dalam kegiatan akademis, seperti menggunakan permainan kartu untuk mempraktikkan keterampilan matematika atau permainan peran untuk memahami konsep sejarah.

Selain itu, melibatkan orang tua dan komunitas dalam mendukung bermain juga merupakan komponen penting dari integrasi bermain ke dalam kurikulum. Orang tua dapat diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan bermain di kelas-kelas atau di rumah, dan komunitas lokal dapat berperan dalam menyediakan akses ke fasilitas bermain dan sumber daya pendukung lainnya.

Tantangan dan solusi dalam menerapkan konsep bermain dalam pendidikan

Meskipun pentingnya bermain dalam pembelajaran telah diakui, ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam menerapkan konsep bermain dalam pendidikan. Salah satu tantangan utama adalah persepsi yang salah bahwa bermain adalah kegiatan yang tidak serius atau tidak produktif. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan pendekatan pendidikan yang lebih holistik yang mengakui nilai bermain dalam pengembangan anak-anak.

Selain itu, ada juga tantangan praktis dalam menyediakan waktu dan ruang bagi bermain dalam kurikulum yang padat. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan dukungan dan komitmen dari semua pemangku kepentingan, termasuk guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat, untuk memprioritaskan dan menyediakan waktu dan sumber daya untuk bermain.

Selain itu, penting untuk menyediakan lingkungan belajar yang mendukung bermain, baik di dalam kelas-kelas maupun di luar kelas. Ini dapat mencakup penyediaan berbagai permainan dan mainan, serta menciptakan ruang untuk bermain secara bebas dan mandiri. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung dan merangsang, kita dapat mendorong anak-anak untuk belajar dan tumbuh melalui bermain.

Penutup

Bermain bukanlah hanya sekadar aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga merupakan elemen krusial dalam pembelajaran anak-anak. Saat bermain, anak-anak belajar, bereksplorasi, dan tumbuh secara menyeluruh. Bermain membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif mereka, serta membangun fondasi yang kuat bagi pembelajaran yang berkelanjutan.

Meskipun pentingnya bermain dalam pembelajaran telah diakui, seringkali bermain masih terabaikan dalam konteks pendidikan. Ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan untuk mencapai hasil akademis yang tinggi, persepsi yang salah bahwa bermain adalah kegiatan yang tidak serius, dan tantangan praktis dalam menyediakan waktu dan ruang bagi bermain dalam kurikulum yang padat.

Namun, dengan menyadari nilai sejati dari bermain dalam pengembangan anak-anak dan memahami tantangan yang ada, kita dapat mulai menempatkan lebih banyak perhatian dan nilai pada bermain dalam pendidikan. Dengan mengintegrasikan bermain ke dalam kurikulum, mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung bermain, dan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam mendukung bermain, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang secara menyeluruh melalui bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun