Ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis di mana informasi dapat dipertukarkan dengan lebih efektif, yang pada akhirnya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Lingkungan kelas yang mendukung dan terbuka mendorong pertanyaan dari siswa. Guru yang mendorong pertanyaan dan memberikan umpan balik positif menciptakan rasa aman bagi siswa.
Penelitian Prof Tang telah menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran ketika mereka merasa nyaman dan didukung oleh guru dan teman-teman sekelasnya. Lingkungan yang terbuka untuk pertanyaan dan diskusi menciptakan ruang di mana siswa merasa dihargai dan diterima untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan kelas yang mendukung.
Ketika guru menunjukkan minat dan menghargai setiap pertanyaan yang diajukan siswa, hal ini mengirimkan pesan bahwa semua pertanyaan dihargai dan bahwa tidak ada yang perlu merasa malu atau takut untuk bertanya. Dengan memberikan umpan balik positif, guru dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong mereka untuk aktif bertanya dan berkontribusi dalam pembelajaran.
Siswa merasa lebih nyaman untuk mengajukan pertanyaan, berbagi pemikiran, dan berdiskusi tentang materi pembelajaran. Ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di mana setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa pertanyaan dari siswa dapat mengganggu aliran pembelajaran di kelas. Namun, penting untuk diingat bahwa diskusi dan pertanyaan siswa juga memiliki nilai yang signifikan dalam proses pembelajaran.
Pertanyaan dari siswa seringkali membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang topik tertentu. Mereka dapat memicu diskusi yang menarik dan memungkinkan siswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, pertanyaan siswa tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka sendiri, tetapi juga pengalaman belajar keseluruhan kelas.
Selain itu, ketika guru mampu mengelola pertanyaan siswa dengan baik, hal ini dapat menjadi kesempatan untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata atau menyoroti aspek-aspek yang mungkin belum dipahami dengan baik oleh siswa. Ini dapat meningkatkan kedalaman pemahaman siswa tentang materi pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Dengan demikian, meskipun pertanyaan siswa mungkin mengganggu aliran pembelajaran yang terencana, kontribusi mereka dalam memperkaya pengalaman belajar dan memungkinkan eksplorasi yang lebih dalam dari materi pembelajaran seringkali jauh lebih berharga dalam jangka panjang. Dukungan dari studi Prof. Tang menunjukkan bahwa interaksi aktif dalam pembelajaran dapat meningkatkan retensi informasi memberikan dasar kuat untuk argumen ini.
Dengan guru yang memberikan umpan balik positif dan menciptakan rasa aman bagi siswa untuk bertanya, suasana kelas menjadi lebih inklusif dan siswa lebih mungkin untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kegagalan dalam mendorong pertanyaan dari siswa memiliki implikasi yang signifikan dalam konteks pendidikan. Salah satu implikasinya adalah kehilangan kesempatan untuk mendengar perspektif siswa.
Pertanyaan dari siswa sering kali mencerminkan pemahaman mereka tentang materi pembelajaran, kebingungan yang mereka alami, atau keinginan untuk mengeksplorasi topik lebih lanjut. Jika siswa tidak merasa didorong untuk bertanya, guru dan lembaga pendidikan dapat kehilangan wawasan berharga tentang di mana siswa berada dalam proses pembelajaran mereka.
Selain itu, kegagalan dalam mendorong pertanyaan dari siswa dapat menyebabkan ketidaknyamanan siswa dalam berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ini bisa menghambat perkembangan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi siswa serta mengurangi rasa percaya diri mereka dalam mengeksplorasi ide dan konsep baru.