Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menuju Keheningan: Pengalaman Spiritual dan Praktek Mindful Eating

17 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 25 Maret 2024   10:00 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan dengan penuh perhatian (Pexels.com/KoolShooters)

Ini sebuah cerita pengalaman nyata. Pada setiap malam minggu di seminari (lembaga pendidikan para calon pastor). Suasana terasa hening. Saya dan sesama calon pastor lainnya sedang menjaga kesunyian selama makan malam dan bahkan hingga keesokan paginya. Saat-saat ini, kami menyebutnya sebagai "ketenangan yang agung" atau "hening mendalam" (silentium magnum).

Saat duduk di meja makan, kami duduk dengan tenang, tanpa suara bising yang biasanya menyertai pertemuan makan malam. 

Kami diajarkan untuk sadar bahwa saat ini adalah waktu yang diatur khusus untuk refleksi, kontemplasi, dan juga sebagai latihan kebersamaan dalam kesunyian.

Kami makan tanpa percakapan verbal. Ada komunikasi yang terjadi melalui bahasa tubuh, pandangan, dan senyum yang diberikan satu sama lain.Setelah makan malam selesai, suasana masih tetap hening.

Keesokan paginya, suasana di ruang makan tetap sama. Kami makan pagi dengan penuh kesadaran dan kedamaian.

Dengan menjaga keheningan saat makan malam hingga keesokan paginya, kami belajar untuk menghargai kehadiran Tuhan dalam kesunyian dan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan-Nya melalui praktik kontemplatif semacam itu.

Baca juga: Perang Sarung

Itulah pengalaman saya selama saya dididik di seminari kecil (SMP) sampai seminari tinggi (Perguruan tinggi). Mari kita tinggalkan cerita itu dan membahas lebih dalam bagaimana mindful eating berdasarkan pengalaman saya itu.

Tantangan Multitasking dalam Budaya Makan

Dalam era modern yang serba sibuk dan terhubung secara digital, kebiasaan makan telah mengalami transformasi signifikan. Tantangan utama yang dihadapi dalam budaya makan saat ini adalah prevalensi kebiasaan multitasking selama waktu makan.

Mungkin Anda pernah melihat, bahkan mungkin melakukan sendiri, makan sambil mengecek ponsel atau laptop, scroll media sosial, atau bahkan menyelesaikan tugas kantor. Fenomena ini telah menjadi semacam norma dalam gaya hidup kita, menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari.

Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan deadline dan keterbatasan waktu, multitasking saat makan sering dianggap sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas dan memaksimalkan waktu.

Namun, di balik kemudahan dan efisiensi yang dijanjikan, praktik ini membawa konsekuensi yang serius terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi dan pengalaman makan secara keseluruhan.

Ketika kita terlibat dalam aktivitas lain selama makan, perhatian kita terbagi antara makanan dan tugas-tugas lainnya. Hasilnya, kita cenderung tidak benar-benar menikmati makanan yang kita konsumsi.

Aktivitas multitasking ini mengurangi kenikmatan makanan, menghilangkan pengalaman sensorik yang seharusnya menyertai setiap gigitan.

Selain itu, fokus yang terpecah juga dapat mengurangi kesadaran akan porsi yang dikonsumsi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pola makan yang tidak sehat.

Praktik multitasking selama makan juga dapat mengganggu proses pencernaan. Saat kita teralihkan oleh aktivitas lain, kita cenderung makan lebih cepat dan kurang memperhatikan proses pengunyahan makanan. 

Akibatnya, tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan efisien, dan nutrisi yang terkandung dalam makanan tidak diserap secara optimal oleh tubuh.

Dengan demikian, meskipun multitasking selama makan mungkin terlihat sebagai cara yang efektif untuk mengoptimalkan waktu, kita harus menyadari bahwa ini seringkali mengurangi kualitas nutrisi dari makanan yang dikonsumsi dan mengganggu pengalaman makan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merenungkan kembali pola makan kita dan mencari cara untuk membawa kembali kesadaran penuh saat makan, untuk kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Dalam kehidupan yang sibuk dan terburu-buru, seringkali kita lupa untuk benar-benar hadir dalam momen saat kita makan. 

Konsep Mindful Eating

Mindful eating adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk kembali hadir secara penuh saat makan, dengan kesadaran yang mendalam terhadap pengalaman tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Harvard.edu, mindful eating bukan sekadar tentang apa yang kita makan, tetapi juga tentang bagaimana kita makan.

Bayangkanlah sebuah momen di mana Anda duduk di meja makan, dengan piring yang diisi dengan berbagai jenis makanan yang menggoda. 

Sebaliknya dari sekadar memasukkan makanan ke mulut tanpa pikiran yang jernih, mindful eating mengajak kita untuk memperhatikan dengan seksama jenis makanan yang ada di depan kita. 

Kita mengamati warna, tekstur, dan aroma dari setiap hidangan, membawa kesadaran penuh terhadap apa yang akan kita konsumsi.

Namun, mindful eating tidak berhenti di situ. Ketika kita memasukkan makanan ke mulut, kita merasakan setiap gigitan dengan penuh perhatian.

Kita memperhatikan sensasi makanan di lidah, serta bagaimana makanan tersebut memengaruhi perasaan kita. Apakah makanan tersebut memicu rasa kenyang dan kepuasan, ataukah kita merasakan keinginan untuk lebih?

Selain itu, mindful eating juga membawa kita untuk menghargai proses makan secara keseluruhan. Kita menyadari gerakan mengunyah dan menelan dengan penuh perhatian, menghargai setiap langkah dalam proses pencernaan. Dengan demikian, praktik ini tidak hanya memengaruhi cara kita berhubungan dengan makanan, tetapi juga dengan tubuh kita sendiri.

Manfaat Mindful Eating

Praktik mindful eating mengajak kita untuk menjadi lebih sadar dan terhubung dengan pengalaman makan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Ini bukan sekadar tentang mengatur pola makan atau memperhatikan asupan kalori, tetapi juga tentang membawa kembali kehadiran penuh dalam momen makan kita sehari-hari. Mindful eating bukan hanya sebuah praktik, tetapi juga sebuah perjalanan menuju kesadaran yang lebih dalam terhadap diri kita dan dunia di sekitar kita.

Praktik mindful eating tidak hanya memberikan manfaat bagi pengalaman makan yang lebih menyenangkan, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Dengan melatih kesadaran saat makan, seseorang dapat menjadi lebih terhubung dengan sinyal kenyang yang dikirim oleh tubuh. Ini membantu dalam mengenali tanda-tanda kekenyangan lebih awal, sehingga mengurangi kecenderungan untuk makan berlebihan atau konsumsi kalori yang berlebihan. Dengan demikian, mindful eating dapat menjadi alat yang efektif dalam manajemen berat badan dan pencegahan obesitas.

Saat kita memakan makanan dengan penuh perhatian, kita cenderung mengunyah lebih lambat dan mencerna makanan dengan lebih baik. Proses ini membantu dalam memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil, memungkinkan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan lebih efisien. Akibatnya, masalah pencernaan seperti sembelit dan gangguan pencernaan lainnya dapat dikurangi.

Mindful eating juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental seseorang. Dengan fokus pada pengalaman makan secara keseluruhan, praktik ini membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang sering kali terkait dengan kebiasaan makan yang tidak sehat. Selain itu, dengan menghargai makanan yang dikonsumsi, seseorang dapat merasa lebih puas dan bersyukur, meningkatkan kesejahteraan emosional secara keseluruhan.

Mindful eating juga membawa seseorang untuk lebih menghargai makanan yang dikonsumsi. Dengan menyadari dengan seksama asal-usul makanan, proses persiapan, dan pengaruhnya terhadap tubuh, seseorang menjadi lebih terhubung dengan nilai gizi dan kualitas makanan yang mereka konsumsi. Hal ini dapat membantu dalam membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan berkualitas.

Dengan demikian, praktik mindful eating tidak hanya mengubah cara kita berhubungan dengan makanan, tetapi juga membawa dampak yang positif bagi kesehatan fisik dan mental kita secara keseluruhan. Dengan menjadi lebih sadar dan terhubung dengan pengalaman makan, kita dapat menciptakan pola makan yang lebih seimbang, memperbaiki pencernaan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Strategi Praktis Mindful Eating

Pertanyaan penting bagi kita adalah bagaimana kiat dan strategi praktis bagi pembaca yang ingin memulai praktik mindful eating?

Sebelum memulai makan, luangkan waktu sejenak untuk berdoa atau memberikan ucapan syukur. Berdoa sebelum makan dapat membantu mengalihkan perhatian dari segala distraksi eksternal dan membawa kita untuk hadir secara penuh dalam momen tersebut. Selain itu, berdoa juga dapat menjadi pengingat untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan.

Salah satu kunci dari mindful eating adalah menghindari distraksi saat makan. Matikan televisi, komputer, atau ponsel selama waktu makan, dan fokuslah sepenuhnya pada makanan yang ada di hadapan Anda. Hindari membaca atau menonton sesuatu sambil makan, sehingga Anda dapat merasakan setiap gigitan dan menghargai proses makan secara penuh.

Makan bersama keluarga atau teman secara teratur dapat menjadi ritual yang mendukung praktik mindful eating. Ketika makan bersama, kita cenderung lebih memperhatikan interaksi sosial dan menikmati momen bersama dengan orang-orang yang kita cintai. Selain itu, adanya interaksi antara anggota keluarga atau teman dapat mengalihkan perhatian dari makanan menjadi lebih pada hubungan antarmanusia.

Latihlah diri Anda untuk mengunyah makanan dengan perlahan dan teliti. Nikmati setiap gigitan dan rasakan tekstur serta rasa makanan secara seksama. Mengunyah dengan perlahan juga memberikan waktu bagi otak untuk menerima sinyal kenyang, sehingga membantu dalam mengendalikan porsi makan dan menghindari overeating.

Dengarkanlah sinyal yang diberikan oleh tubuh Anda saat makan. Ketika mulai merasa kenyang, berhentilah makan meskipun masih ada sisa makanan di piring. Belajar untuk membedakan antara lapar fisik dan keinginan emosional untuk makan dapat membantu Anda mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan makanan dan tubuh Anda.

Dengan menerapkan kiat dan strategi ini secara konsisten, Anda dapat memulai perjalanan menuju praktik mindful eating yang lebih berkesadaran dan mengalami manfaat yang positif bagi kesehatan fisik dan mental Anda. Ingatlah bahwa perubahan kecil dalam kebiasaan makan dapat memiliki dampak besar dalam meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Kesimpulan

Sebagai penutup, marilah kita merenungkan kembali pentingnya memperlakukan makanan dengan penuh perhatian dan penghargaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mindful eating bukan hanya sebuah praktik, tetapi juga sebuah perjalanan menuju kesadaran penuh akan hubungan kita dengan makanan dan tubuh kita.

Makanan bukan sekadar bahan bakar bagi tubuh kita, tetapi juga merupakan sumber energi, kekuatan, dan kehidupan. Saat kita memperlakukan makanan dengan penuh penghargaan, kita menghargai setiap gigitan sebagai anugerah yang diberikan kepada kita. Kita menyadari bahwa setiap makanan memiliki cerita dan perjalanan tersendiri, dari ladang hingga ke meja makan kita.

Dengan mengambil langkah-langkah kecil menuju kesadaran penuh saat makan, kita dapat mengubah hubungan kita dengan makanan menjadi lebih seimbang, lebih berempati, dan lebih bermakna. Kita belajar untuk mendengarkan tubuh kita, menghargai sinyal-sinyal yang diberikan, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik dan emosional kita.

Jadi, mari kita mulai hari ini dengan komitmen untuk memperlakukan makanan dengan penuh perhatian dan penghargaan. Marilah kita merasakan setiap gigitan dengan penuh kesadaran, menikmati rasa, tekstur, dan aroma makanan dengan segenap hati. Dan dengan demikian, mari kita memulai perjalanan menuju kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, satu gigitan demi satu gigitan, satu langkah demi satu langkah.

Semoga praktik mindful eating membawa kita semua kepada kebahagiaan, kesehatan, dan kedamaian dalam hidup kita sehari-hari. Terima kasih telah mengikuti perjalanan ini bersama-sama. Ayo kita makan dengan kesadaran penuh dan hidup dengan penuh berarti!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun