Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perang Sarung

17 Maret 2024   06:23 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:42 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perang Sarung. (Kompas/Handining)

Penggunaan teknologi untuk merencanakan tindakan kekerasan menyoroti dampak negatif yang dapat dimiliki oleh media sosial dan aplikasi pesan jika tidak diawasi dengan baik.

Orang tua perlu terlibat secara aktif dalam memantau dan mengawasi aktivitas online anak-anak mereka, serta memberikan pendidikan tentang pentingnya menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.

Sekolah juga memiliki peran penting dalam mengintegrasikan pelajaran tentang kesadaran digital, etika online, dan keamanan cyber dalam kurikulum pendidikan mereka.

Di samping itu, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan dan regulasi yang memastikan perlindungan anak-anak dari risiko online, serta bekerja sama dengan industri teknologi untuk mengimplementasikan fitur-fitur keamanan yang lebih baik dalam platform online.

Selain itu, perlu diberikan perhatian lebih terhadap pendekatan pencegahan, termasuk program-program rehabilitasi dan konseling bagi remaja yang terlibat dalam perilaku kriminal melalui media sosial dan teknologi.

Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dalam mengatasi pengaruh buruk teknologi terhadap perilaku remaja, kita dapat membantu mencegah terjadinya kriminalitas remaja yang dipicu oleh penggunaan teknologi, serta menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan positif bagi generasi muda.

Peristiwa tragis yang terjadi di bawah tol Cibitung memberikan gambaran yang jelas tentang kurangnya pemahaman remaja akan konsekuensi dari tindakan mereka.

Pendidikan tentang dampak hukum dan kemanusiaan dari perilaku kekerasan menjadi sangat penting dalam upaya mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Lingkungan sekolah dan keluarga merupakan tempat yang ideal untuk menyampaikan pendidikan ini kepada remaja.

Di sekolah, kurikulum harus mencakup pembelajaran tentang konsekuensi hukum dari perilaku kekerasan, termasuk pengajaran tentang undang-undang yang berlaku dan proses hukum yang akan dihadapi oleh pelaku kejahatan.

Selain itu, penting juga untuk menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan dampak emosional yang mungkin timbul dari tindakan kekerasan, seperti rasa kehilangan, penyesalan, dan trauma yang dialami oleh korban dan keluarga mereka.

Di sisi lain, keluarga juga memiliki peran penting dalam menyampaikan pemahaman tentang konsekuensi tindakan kepada anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun