Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PPN Naik, Guru Honorer Menjerit

15 Maret 2024   19:59 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:22 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar guru honorer yang sedang mengajar di depan kelas dengan peralatan kelas yang kurang (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kenaikan PPN 12 persen pada tahun 2025 berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi guru honorer dengan penghasilan rendah.

Guru honorer dengan penghasilan rendah cenderung memiliki keterbatasan finansial dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) berpotensi meningkatkan biaya hidup karena harga barang-barang konsumsi yang menjadi kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan rumah tangga, akan naik.

Pendapatan guru honorer, terutama yang berada pada golongan rendah, seringkali tidak sejalan dengan tingkat inflasi. Kenaikan PPN dapat memperburuk ketidakseimbangan ini, mengingat peningkatan harga barang-barang konsumsi yang diinduksi oleh kenaikan PPN cenderung melebihi kenaikan pendapatan.

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan dapat memaksa guru honorer dengan penghasilan rendah untuk mengurangi atau mengorbankan aspek-aspek lain dalam kehidupan, seperti kegiatan rekreasi, pendidikan lanjutan, atau pengeluaran untuk kesehatan. Hal ini dapat mempersempit pilihan konsumsi , mengurangi kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Ketidakpastian finansial dan beban ekonomi tambahan yang ditimbulkan oleh kenaikan PPN dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis guru honorer. Stres finansial dan kekhawatiran akan masa depan ekonomi dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja di tempat kerja, serta mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

Guru honorer dengan penghasilan rendah mungkin terpaksa melakukan perubahan dalam pola konsumsi, seperti memilih barang-barang yang lebih murah atau mengurangi jumlah pembelian. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup  serta membatasi akses terhadap barang-barang atau layanan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan  sebagai pendidik.

Dalam keseluruhan, kenaikan PPN dapat memberikan dampak yang serius bagi guru honorer dengan penghasilan rendah, merusak stabilitas finansial dan kesejahteraan. Hal ini menunjukkan perlunya pertimbangan yang hati-hati dari pemerintah dalam merancang kebijakan pajak yang memperhitungkan kesejahteraan golongan masyarakat yang rentan seperti guru honorer dengan penghasilan rendah.

Kenaikan PPN tidak hanya berdampak pada barang konsumsi sehari-hari, tetapi juga memengaruhi akses guru honorer terhadap barang-barang tertentu yang relevan dengan profesi

Barang-barang pendidikan seperti buku, pena, dan perlengkapan sekolah merupakan kebutuhan esensial bagi guru honorer untuk menjalankan tugas pengajaran. Kenaikan PPN dapat membuat harga barang-barang ini naik, menyulitkan guru honorer dalam memperoleh atau mengganti perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun