Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Regulasi Pariwisata untuk Berkelanjutan: Pembelajaran dari Thailand dan Implikasi untuk Indonesia

10 Maret 2024   09:31 Diperbarui: 12 Maret 2024   07:19 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wisata Berkelanjutan: Pembelajaran dari Thailand dan Implikasi untuk Indonesia (Dok. Shutterstock/Lukas Uher/Kompas.com)

Kebijakan yang mengatur masuknya wisatawan ke suatu negara juga dapat berkontribusi dalam pengelolaan pariwisata secara berkelanjutan. Dengan memperhatikan bukti kemampuan finansial dan menerapkan seleksi ketat terhadap wisatawan, negara dapat mengendalikan jumlah pengunjung yang masuk, yang pada gilirannya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesejahteraan komunitas lokal.

Dengan mengurangi jumlah wisatawan yang masuk secara acak dan tidak terkontrol, negara dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan alam, meminimalkan polusi, dan melindungi ekosistem yang rapuh. Selain itu, dengan memperhatikan bukti kemampuan finansial, negara dapat memastikan bahwa wisatawan yang datang memiliki kemampuan untuk membayar pajak pariwisata atau kontribusi lain yang dapat digunakan untuk melindungi lingkungan dan memperbaiki infrastruktur pariwisata.

Regulasi pariwisata yang tepat dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Berikut adalah beberapa cara di mana regulasi pariwisata yang tepat dapat memengaruhi hal tersebut:

  • Pengelolaan Dampak Lingkungan: Regulasi pariwisata yang efektif dapat membantu mengendalikan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam, seperti degradasi habitat, polusi udara dan air, serta kerusakan ekosistem. Contohnya, dengan membatasi jumlah wisatawan yang diperbolehkan masuk ke area-area sensitif, regulasi dapat membantu menjaga kelestarian alam dan ekosistem yang rapuh.
  • Peningkatan Kualitas Air dan Udara: Regulasi pariwisata yang mencakup standar untuk pengelolaan limbah dan emisi dapat membantu menjaga kualitas air dan udara di destinasi pariwisata. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar destinasi wisata.
  • Pengelolaan Sumber Daya Alam: Regulasi pariwisata yang membatasi akses terhadap sumber daya alam, seperti hutan dan air, dapat membantu menjaga keberlanjutan penggunaan sumber daya tersebut. Dengan memastikan pengelolaan yang berkelanjutan, regulasi dapat membantu melindungi kepentingan jangka panjang masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam tersebut.
  • Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Regulasi pariwisata yang memperhatikan partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial dari pariwisata bagi komunitas setempat. Contohnya, dengan mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah yang dimiliki oleh masyarakat lokal, regulasi dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
  • Pengembangan Infrastruktur dan Layanan Publik: Regulasi pariwisata yang memperhatikan pengembangan infrastruktur dan layanan publik di destinasi pariwisata dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat lokal. Hal ini termasuk pembangunan jalan, sanitasi, dan layanan kesehatan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini dalam regulasi pariwisata, pemerintah dapat memastikan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi yang penting, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Implikasi dari kebijakan ini adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Dengan melihat contoh dari negara-negara seperti Thailand yang menerapkan kebijakan selektif terhadap wisatawan, Indonesia dapat belajar untuk mengembangkan regulasi yang serupa guna memastikan keberlanjutan pariwisata di negara tersebut. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan kesadaran dan komitmen terhadap praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di tingkat nasional.

Regulasi pariwisata yang tepat dapat menjadi alat untuk menyeleksi wisatawan yang berkualitas, seperti yang dilakukan Thailand. Hal ini dapat meningkatkan kualitas destinasi pariwisata dengan mencegah dampak negatif seperti turisme ilegal dan perdagangan manusia. Konsekuensi dari pilihan regulasi pariwisata yang tepat adalah peningkatan kesadaran akan pentingnya pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Topik regulasi pariwisata memiliki signifikansi besar dalam konteks pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan mengambil contoh dari praktik Thailand, Indonesia dapat belajar untuk mengembangkan regulasi pariwisata yang sesuai untuk menciptakan destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia, sejalan dengan upaya global untuk memperbaiki industri pariwisata secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun