Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Wajah Berseri dan Meja Makan Penuh: Dilema Perempuan dalam Memilih Pengeluaran

4 Maret 2024   22:03 Diperbarui: 5 Maret 2024   08:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah juga telah aktif memperkuat industri kosmetik lokal melalui program-program seperti Cosmetic Day, yang memberikan peluang bagi perempuan di industri kecil dan menengah untuk berkembang dan memperluas pasar. 

Dilansir dari hasil survei, dikutip penulis dari fimela.com,  yang diselenggarakan oleh Populix terhadap 10.616 responden laki-laki dan perempuan menunjukkan sejak bulan September 2021 - Juni 2022 sebanyak 77 persen masyarakat Indonesia rutin berbelanja produk perawatan kulit (skincare) setidaknya satu kali dalam sebulan.

Kemudian sebanyak 93 persen masyarakat mengeluarkan biaya sebesar Rp250 ribu. Bahkan, 1 persen diantara 10.616 masyarakat yang disurvei mengatakan dapat mengeluarkan biaya hingga Rp750 ribu setiap bulannya. 

Memahami dan menyeimbangkan antara skincare dan kebutuhan pokok memiliki implikasi langsung terhadap kesejahteraan fisik, emosional, dan finansial keluarga.

Topik ini menggambarkan pentingnya kesadaran dan kebijaksanaan dalam pengelolaan anggaran keluarga, serta menghadapi tantangan dalam mempertahankan keseimbangan antara perawatan diri dan kewajiban sosial dan agama.

Menghadapi dilema antara harga skincare dan harga kebutuhan pokok, perempuan perlu mencari keseimbangan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

Dalam menyambut Ramadan, perempuan perlu memprioritaskan kebutuhan pokok keluarga tanpa mengabaikan perawatan diri, menciptakan keseimbangan yang harmonis dalam pengeluaran.

Studi tentang tren pembelian di supermarket dan pasar tradisional menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan produk-produk kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan daging menjelang Ramadan, dengan peningkatan konsumsi yang mencapai sejumlah tertentu.

Implikasi dari data ini menunjukkan bahwa perempuan harus membuat keputusan yang bijaksana dalam alokasi dana keluarga, mempertimbangkan baik perawatan diri maupun kebutuhan pokok dalam konteks menyambut bulan Ramadan.

Melansir Kompas.id, menjelang Ramadhan, tidak hanya beras yang harganya naik. Harga pangan pokok lain, seperti minyak goreng, gula pasir, cabai merah, dan telur ayam ras, juga turut melambung.

Kantor Staf Presiden meminta pemerintah juga turut menstabilkan harga sejumlah komoditas pangan itu agar tidak semakin melambung. Hal itu mengemuka dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara hibrida di Jakarta, Senin (19/2/2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun