Siang membara
Membakar dedaunan yang berserakan
Rumput-rumput telah mengering
Menanti setetes hujan membasahi akarnya
Kawanku, engkau marah padaku
Membakar hatiku yang sudah kacau
Aku tak berdaya di hadapan kemarahanmu
Berhadap engkau memahami hatiku
Mengapa kawan tak mau bersahabat
Kurasakan hadirmu seperti siang yang membara
Seperti bara api yang membakar dedaunan kering
Aku tak bisa berkutik di hadapan kelakuanmu
Kawan, kuingin menyampaikan maaf padamu
Maaf karena aku bersalah kepadamu
Biarkan maafku menjadi setetes hujan yang menyejukkan
Di tengah kemarahanmu yang semakin membara
Kawanku, bila setetes maaf tak mampu menyejukkanmu
Biarkan aku diam
Pasrah dihadapanmu
Tetapi aku tak mau berpaling darimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H