Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maaf

26 Oktober 2022   11:19 Diperbarui: 26 Oktober 2022   11:33 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/

Siang membara

Membakar dedaunan yang berserakan

Rumput-rumput telah mengering

Menanti setetes hujan membasahi akarnya

Kawanku, engkau marah padaku

Membakar hatiku yang sudah kacau

Aku tak berdaya di hadapan kemarahanmu

Berhadap engkau memahami hatiku

Mengapa kawan tak mau bersahabat

Kurasakan hadirmu seperti siang yang membara

Seperti bara api yang membakar dedaunan kering

Aku tak bisa berkutik di hadapan kelakuanmu

Kawan, kuingin menyampaikan maaf padamu

Maaf karena aku bersalah kepadamu

Biarkan maafku menjadi setetes hujan yang menyejukkan

Di tengah kemarahanmu yang semakin membara

Kawanku, bila setetes maaf tak mampu menyejukkanmu

Biarkan aku diam

Pasrah dihadapanmu

Tetapi aku tak mau berpaling darimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun