Dua orang wanita separuh baya, berdiri sebelah menyebelah
Menikmati sejuknya semilir angin sepoi-sepoi dari pantai selatan
Angin sepoi-sepoi membelai rambut keduanya tanpa disadari
Daun lontar melambai-lambai menimbulkan bunyi dan ritme menyenangkan jiwa
Daun kering jatuh berhamburan ke tanah menghiasi kering kerontang musim kemarau
Dua orang wanita separuh baya, berdiri sebelah menyebelah bercerita
Menceritakan tetangga yang ditemani derita
Ada tawa menggelegar dan senyum sinis
Seolah-olah penderitaan tetangga menjadi senandung dansa
Dua orang wanita separuh baya, berdiri sebelah menyebelah
Angin sepoi-sepoi meniup lebih halus menyapa hati menggugah jiwa, memeluk erat pesan dalam kesejukannya
Daun kering memang berjatuhan
Merindukan hujan biar membawa pergi kekeringan
Tetapi Derita tetangga bukannya kau jadikan bahan candaan
Dan aku dalam hening, terpekur menundukan hati hanya bisa berharap
angin sepoi yang sejuk membawa kesadaran dari langit
Daun-daun lontar yang berirama mengusik jiwa dua wanita separuh baya
Tak membiarkan tetangga jatuh ibarat daun kering menghiasi musim kemarau
Sebab tetangga sebelah adalah diri yang lain dari diri dua wanita sebaya dan aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H