Demikian pula produsen tidak hanya melihat pelanggan sebagai subyek yang mendatangkan keuntungan bagi dirinya tetapi pelanggan juga adalah repsentasi kehadiran “Yang Lain” yang menuntut tanggung jawab produsen.
Di dalam kehadiran fisik terimplisit kehadiran transedental. Keduanya (baik kehadiran fisik maupun transedental) menuntut tanggung jawab. Bertanggung jawab dalam konteks ini dipahami dalam pengertian menghargai hak-hak orang lain. Pelanggan menghargai hak-hak produsen dan demikian pula produsen menghargai hak-hak pelanggan. Bertanggung jawab terhadap orang lain bukanlah suatu perintah.
Oleh karena tanggung jawab itu bukan suatu perintah, maka saya tidak dapat mengelak dari tanggung jawab itu.