e. Minimnya empati dan simpati kepada anak
Empati dan simpati terhadap anak seringkali tidak dilakukan karena merasa bahwa orang tua memegang kendali penuh terhadap anak.
Sedangkan, yang sering diartikan sebagai parenting zaman now adalah pola asuh permisif, yang mana orang tua cenderung mengutamakan kenyamanan anak dan tidak memiliki kemampuan untuk menolak atas apa yang diinginkan oleh anak. Anak cenderung diberi kebebasan untuk bertindak dan bersikap bahkan tidak jarang orang tua memberi apapun yang anak inginkan misalnya ketika anak menangis. Orang tua seringkali tidak konsisten terhadap aturan yang dibuat sehingga anak melanggar setiap aturan yang telah ditentukan. Ketika anak melakukan kesalahan orang tua tidak memberi konsekuensi pada anak sehingga anak tidak belajar untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan yang mereka lakukan. Menurut Santrock, pola asuh permisif memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa saja yang diinginkannya dan akibatnya mereka tidak bisa mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu menuntut bahwa kemauannya harus dituruti.
Berikut adalah ciri-ciri pola asuh permisif:
a. Tanggung jawab yang tidak jelas
Anak tidak dibiasakan untuk bertanggung jawab atas tugas-tugas yang telah diberikan atau membantu pekerjaan rumah tangga dengan baik. Hal ini menyebabkan anak sulit bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
b. Ketidakkonsistenan aturan yang telah dibuat
Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua tidak memberikan konseskuensi atas kesepakatan yang telah dibuat sehingga anak meremehkan setiap aturan yang telah ditentukan.
c. Mengabaikan sifat kurang hormat dari anak
Anak cenderung kurang menghormati orang tua karena menganggap bahwa orang tua adalah figure yang selalu mengalah atas perlakuan anak. Hal ini membuat anak mengeluarkan perkataan yang buruk kepada orang tua bahkan membentak ketika keinginannya tidak terpenuhi.
d. Iming-iming hadiah