Mereka  rela menggelontorkan uang dari dunia nyata, menukarnya dengan mata uang  premium di dalam gim, demi menghebatkan karakter gimnya.
5.Gim terlihat lebih dinamis dibanding kehidupan nyata
Dunia gim itu fantasi. Dalam anggapan sebagian--sebagian, ya--pemain  gim, dinamika dunia gim jauh lebih menarik dibanding dunia nyata. Sehingga mereka lebih memilih tenggelam dalam dunia gim. Juga, terkadang  gim menyuguhkan atmosfir sosial yang lebih interaktif dibanding dunia nyata.
Perspektif di atas penting untuk dipahami agar menjadi  dasar tindakan"putar-kemudi" orangtua terhadap anaknya yang kecanduan  gim.
Tetap semangat membaca, ya. Kopi dan tehnya silakan diminum dulu.
Sudah? Yuk, lanjut.
Ketetapan WHO
Riset menunjukkan, pada kelompok yang mengalami gangguan mental berat akibat kecanduan gim, biasanya memang memiliki faktor kondisi fobia sosial, Â rasa percaya diri yang rendah, kecemasan, atau depresi.
Bagi seseorang untuk didiagnosis mengalami gaming disorder, harus memenuhi kriteria berikut selama 12 bulan (atau kurang, jika gejala berat):
- Hilangnya kontrol diri terhadap aktivitas bermain gim (onset, frekuensi, intensitas, durasi, dll.)
- Prioritas  berlebihan terhadap bermain gim dibanding aktivitas sehari-hari lainnya  (personal, relasi, sosial, pendidikan, pekerjaan, dll.)
- Keberlanjutan bahkan peningkatan bermain gim walau konsekuensi negatif terus terjadi.
Jangan Ragu Datang ke Psikiater atau Psikolog
Kini masalah terkait kecanduan gim resmi digolongkan WHO ke dalam masalah  mental. Kata kuncinya adalah kehidupan nyata yang terbengkalai. Jika kondisi anak sudah mengkhawatirkan, fungsi personal dan sosialnya sudah terganggu, apalagi emosinya tidak terkontrol, jangan ragu membawa anak menemui seorang ahli. Beri pengertian kepada anak mengapa harus melakukan kunjungan.