Manfaat puasa terhadap aktivitas sel punca telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Di antara manfaat puasa terhadap aktivitas sel punca tubuh kita yaitu:
Regenerasi sel saluran pencernaan.
Sel punca yang dorman di saluran cerna, diatur oleh faktor bernama "PTEN". Faktor ini melakukan penekanan terhadap aktivitas sel punca saluran cerna. Aktivitas puasa akan menghambat faktor ini, sehingga hasilnya sel punca saluran cerna menjadi aktif melakukan peremajaan saluran cerna.
Regenerasi sel pankreas (kelenjar penghasil insulin).
Pasien diabetes (kencing manis) mengalami kelainan pada sistem ini. Baik masalah pada jumlah hormon insulin yang dikeluarkan atau masalah pada kinerja hormon insulin di jaringan tubuh.
Puasa mempengaruhi kadar enzim dan faktor seperti "PKA", "mTOR", "Sox2 dan Ngn3". Faktor-faktor ini terlibat dalam mekanisme regenerasi dari sel pankreas penghasin insulin. Sehingga puasa memberikan pengaruh pada kondisi pasien diabetes, baik yang bermasalah pada kadar insulin atau pada kinerja insulin dalam tubuh.
Regenerasi sel darah dan imun.
Penurunan kinerja sistem imun (pertahanan tubuh) adalah awal mula dari berbagai penyakit dan juga proses penuaan. Maka salah satu kunci utama untuk menjaga kesehatan tubuh kita adalah dengan menjaga kualitas sistem imun.
Puasa akan mengaktifkan regenerasi sel punca pada sistem hematopoetik (pembentukan sel darah). Puasa mempengaruhi kadar "IGF-1" dan enzim "PKA" menyebabkan regenerasi dari berbagai jenis sel darah dan juga sel imun.
Pada 2016 lalu, Nobel Fisiologi dan Kedokteran dihadiahkan kepada Yoshinori Ohsumi, seorang ilmuwan Jepang yang menemukan mekanisme autofagi. Autofagi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, auto berarti sendiri, dan phagein berarti memakan. Autofagi adalah proses dimana sel-sel memakan dirinya sendiri untuk menghancurkan dengan tujuan melakukan daur ulang komponen sel.