Adalah naluri bagi orangtua untuk segera mengobati anaknya bila sedang sakit. Ketika anak sedang demam, untuk segera menurunkan panas, orangtua sering melakukan kompres pada tubuh si kecil. Namun, beberapa kesalahan seringkali dilakukan orangtua yang justru membuat usaha kompres menjadi tidak efektif. Berikut cara kompres yang benar sesuai dengan teori kedokteran ya bunda:
1. Kompres dengan air hangat, bukan air dingin.
Pengompresan untuk demam tidak boleh dilakukan dengan air dingin. Mengapa demikian?
Maka pusat pengaturan suhu tubuh akan memerintah tubuh untuk menaikkan suhu tubuh, sehingga demam akan tetap berlangsung. Sedangkan bila dikompres menggunakan suhu hangat, tubuh akan menerima sinyal bahwa suhu lingkungan sedang hangat, sehingga tubuh akan menurunkan suhunya dan demam pun perlahan turun. Kompres air hangat juga akan merangsang pembuluh darah di bawah kulit serta pori-pori kulit untuk melebar dan membantu melepaskan panas dari tubuh.
2. Kompres pada bagian lipatan tubuh, bukan pada dahi.
Tipikal sekali bahwa daerah mengompres anak adalah di dahi atau kepala. Padahal, cara tersebut adalah keliru. Kompres pada area dahi dan kepala justru kurang efektif karena terhalang oleh tulang tengkorak.Â
Daerah yang jitu untuk mengompres adalah pada lipatan tubuh, karena area lipatan tubuh dilewati oleh pembuluh-pembuluh darah besar, sehingga dengan segera akan memberi sinyal ke pusat pengatur suhu di otak untuk menurunkan demam. Lipatan tubuh yang dapat digunakan untuk mengompres adalah seperti area lipatan ketiak dan paha, juga bisa pada leher.
Ketika mengompres, jangan buru-buru dilepas ya bunda. Bila handuk kompres terasa mulai dingin, ulangi lagi dengan mencelupkannya kembali ke air hangat. Setiap kali kompres dapat dilakukan selama sekitar 10-15 menit. Hal ini karena diperlukan waktu bagi tubuh untuk meneruskan rangsang panas dari kulit dan menimbulkan efek pelebaran pembuluh darah, serta membiarkan proses pelepasan panas terjadi.
4. Pakaikan baju tipis dan jangan berselimut tebal.
Proses yang penting dalam penurunan suhu tubuh saat demam adalah proses pelepasan panas dari tubuh, terutama melalui kulit. Pakaian atau selimut yang terlalu tebal akan membuat proses pelepasan panas terhalang. Sehingga lebih baik menggunakan pakaian yang tipis dan tidak ketat.
5. Apakah bisa menggunakan plester kompres?
Plester kompres bisa digunakan sebagai pengganti kompres menggunakan kain. Plester kompres yang dijual di pasaran umumnya berbahan hidrogel yang bekerja untuk membantu proses perpindahan panas tubuh. Sebagai perhatian, jangan menempelkan plester di area yang terluka atau dekat dengan selaput lendir seperti mata, dan bila selesai dipakai dicabut dengan pelan ya bunda. Bila si kecil mengalami iritasi terhadap bahan plester segera hentikan penggunaan dan konsulkan ke dokter.
6. Jaga asupan cairan si kecil.
Si kecil perlu asupan cairan yang banyak karena saat tubuh mengalami demam, kebutuhan cairan meningkat. Tujuan pemberian cairan yang lebih pada anak yang demam adalah mencegah dehidrasi (kekurangan cairan) akibat evaporasi dari kulit anak sewaktu demam. Kondisi kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi juga dapat meningkatkan suhu demam. Asupan cairan yang diberikan dapat berupa susu, air putih, kuah sayur dsb.
7. Bila panas tidak kunjung turun dalam 24 jam, berikan penurun panas atau kunjungi dokter.
Demam adalah suatu gejala yang merupakan respon tubuh terhadap penyakit. Tubuh berusaha mengatasi penyakit dengan demam. Terdapat banyak penyakit yang memiliki gejala demam pada anak, maka penting bagi orangtua untuk memperhatikan gejala-gejala yang ada pada si kecil yang timbul sebelum, bersamaan, atau sesudah demam. Jangan ragu untuk membawa si kecil ke dokter.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H