Mohon tunggu...
Evita Yolanda
Evita Yolanda Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Amnesia Transendental

2 Desember 2017   20:36 Diperbarui: 2 Desember 2017   20:41 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nemesisku adalah amnesia

Amnesia identitas

Berkabutlah realitas

Pikir penuh retas, hati penuh beluntas

Integritas kehilangan densitas

Dongengkah autentisitas?

Kulihat kepalsuan bonafiditas, formalitas

Ditengah diversitas, tak ada ekualitas

Semua penuh bipolaritas dan disparitas

Nemesisku adalah amnesia

Semua mata ablepsia

Semua mulut afrasia

Hati sudah anestesia

Hidup untuk auto-eutanasia

Tak cukuplah intelegensia

Semua rasa prominensia

Tak ingat tutup usia

Nemesisku adalah amnesia

Amnesia transendental

Amnesia transendental?

Dunia utopis, tak masuk akal

Hanya fantasi, tak ada eksaltasi

Semua hanya eksploitasi instrumentasi

Semua hanya fragmentasi interpretasi

Manifestasi sekulerisasi

--EY. Palembang, 2 Desember 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun