Mohon tunggu...
Evita Murismiaputri
Evita Murismiaputri Mohon Tunggu... Lainnya - Evita Murismia

Hallo, nama aku Evita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pemanfaatan Tanah Liat Menjadi Barang Bernilai Tinggi

21 Desember 2020   20:42 Diperbarui: 21 Desember 2020   21:18 4710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Teknik lempeng (Slabing) merupakan teknik yang digunakan dalam membuat gerabah dalam bentuk kubistis dengan permukaan yang rata.

 2. Teknik pijat (Pinching) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat gerabah dengan cara dipijat menggunakan tangan agar tanah liat yang dihasilkan akan menjadi lebih padat dan hasilnya menjadi tahan lama.

3. Teknik pilin (Coiling) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat gerabah dengan cara membentuk dasar tanah menjadi pilinan, teknik pilin ini dapat dilakukan dengan cara memakai kedua telapak tangan dan dipilin hingga panjang

4. Teknik putar (Throwing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat gerabah dengan bantuan alat putar (Subang pelarik) atau dapat dilakukan dengan alat putar yang sudah elektrik. Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan menaruh tanah liat diatas meja putar lalu dibentuk sesuai keinginan kita. Tetapi biasanya dalam bentuk silindris atau bulat.

5. Teknik cetak tekan (press) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat gerabah yang dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.

6. Teknik cor atau tuang  merupakan teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.

7. Setelah semua teknik selesai, maka teknik terakhir melakukan pembakaran. Teknik pembakaran juga tidak mudah karena sebelum dibakar gerabah harus dikeringkan terlebih dahulu agar air yang terkandung didalamnya menguap. Selanjutnya gerabah dapat dikeringkan menggunakan terik sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah gerabah benar-benar kering barulah dibakar menggunakan tungku pembakaran.

Motif dalam pembuatan gerabah sendiri juga beragam, seperti motif geometris, anyaman, pilin tunggal atau ganda, tumpal, dan meander. Ada juga mtif yang berasal dari luar yaitu seperti motif swastika, burung phoenix awan dan matahari. 

Tujuan dari pembuatan gerabah ini adalah untuk memenuhi keperluan masyarakat sehari-hari, yaitu benda-benda unik dan praktis. Sehingga masih banyak masyarakat yang membeli atau mengkoleksi barang-barang antik dari gerabah. 

Pembuatan gerabah dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat apabila mereka dapat membuat gerabah menjadi kerajinan unik dan bernilai tinggi. Setelah menjadi kerajinan, gerabah akan menjadi salah satu panjangan penghias sudut-sudut rumah. 

Gerabah sendiri dapat berfungsi sebagai kerajinan dan dapat sebagai alat yang memiliki nilai guna. Jika dilihat dari nilai guna, gerabah dapat untuk alat memasak, menyimpan beras atau air, tempat air minum dan lain sebagainya. Jika digunakan sebagai kerajinan hiasan, maka seperti guci, vas bunga, patung, dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun