A. Judul :Â
Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Kelas I di SD Negeri 42 Kecamatan Pontianak Kota Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Bangun Datar.
B. Pembahasan
1. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis.Â
Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak--banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.Â
Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, sebagai seorang guru dapat dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Namun terkadang seorang guru masih belum dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran, guru hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Rumusan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini adalah mengkaji penggunaan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada peserta didik kelas I SD Negeri 42 Kecamatan Pontianak Kota. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimanakah peningkatan keaktifan belajar peserta didik kelas I SD Negeri 42 Kecamatan Pontianak Kota setelah menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL)?
3. Tujuan
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar peserta didik kelas I SD Negeri 42 Kecamatan Pontianak Kota dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL).
C. PEMBAHASAN
1. Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan pengamatan adalah kurang aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang masih asik dengan kegiatannya sendiri, bermain dengan teman, tidak fokus dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh guru yang tidak melakukan inovasi dalam penggunaan model pembelajaran, tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik yang mengakibatkan peserta didik menjadi merasa bosan dan tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Â
Guru hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik menjadi tidak aktif pada saat proses pembelajaran, peserta tidak kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pembelajaran, peserta didik tidak mau bertanya saat mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Semangat belajar peserta didik menjadi rendah karena mereka bosan dengan guru yang hanya melakukan ceramah saja tanpa melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.Â
Praktik ini penting utuk dibagikan karena masih terdapat guru yang mengalami permasalahan yang seperti saya alami dan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi peserta didik yang berbasis teknologi.Â
Model pembelajaran ini berpusat pada peserta didik dan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok, memecahkan masalah bersama dan berani dalam menyampaikan pendapatnya sehingga kegiatan pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru adalah untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dan peserta didik agar apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, dan sebagai mahasiswa PPG Daljab adalah dapat membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik untuki meningkatkan kaeaktifan mereka dalam kegiatan pembelajaran.
2. Tantangan
Untuk mencapai suatu tujuan tentunya terdapat tantangan didalamnya, adapun yang menjadi tantangan dari guru adalah kurangnya penguasaan dalam penggunaan model pembelajaran yang inovatif, penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi dan menarik bagi peserta didik, menyusun perangkat ajar lengkap yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru belum melakukan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.Â
Selain tantangan yang berasal dari guru juga terdapat tantangan yang berasal dari peserta didik yaitu belum terbiasanya peserta didik dengan kegiatan pembelajaran yang baru, karena peserta didik sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran. Adapun pihak -- pihak yang terlibat untuk mengatasi tantangan adalah dosen pembimbing dan guru pamong dalam PPG Daljab, kepala sekolah, rekan sejawat dan juga peserta didik.
3. Aksi
Untuk mengatasi tantangan -- tantangan tersebut terdapat beberapa hal yang saya lakukan. Adapun yang menjadi langkah -- langkah yang saya lakukan adalah melakukan identifikasi masalah yang ada di dalam kelas, mengeskplorasi penyebab masalah yang ada di dalam kelas, menetukan penyebab masalah, selanjutnya masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana aksi. Langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah memilih model pembelajaran problem based learning dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang menarik dan iniovatif, menyusun LKPD, bahan ajar, dan media ajar dengan menggunakan canva.Â
Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah mengguanakan model pembelajaran PBL dan menerapkan sintak -- sintaknya dalam kegiatan inti pembelajaran, menggunakan media pembelajaran berupa PPT dengan menggunakan canva, menampilkan video pembelajaran, menggunakan benda konkret dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Proses yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan penggunaan media pembelajaran berupa PPT, video pembelajaran dan benda konkret.Â
Modul ajar menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL), didalam modul ajar terdapat kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh peserta didik, kegiatan inti dengan menggunakan sintak -- sintak yang terdapat pada model PBL yaitu pertama orientasi peserta didik pada masalah, dimana pada tahap ini peserta didik di perlihatkan video pembelajaran dan selanjutnya melakukan tanya jawab terkait permasalahan, kedua mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, pada tahap ini peserta didik dibagi menjadi 7 kelompokÂ
setiap kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik yang dibagi secara heterogen, setiap kelompok juga menerima LKPD, ketiga membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, pada tahap ini peserta didik kembali mengamati media PPT dengan canva agar lebih menarik, peserta didik bersama kelompoknya mencari informasi untuk mengerjakan tugas, disini guru juga melakukan tanya jawab kepada peserta didk, keempat mengembangkan dan menyajikan hasil karya, pada tahap ini peserta didik mengerjakan LKPD bersama teman sekelompoknya dan guru memantau proses diskusi peserta didik.Â
Kelima menganailisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, ini merupakan tahap terakhir dalam sintak model pembelajaran PBL pada kegiatan ini peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya guru dan peserta didik lainnya akan memberikan tanggapan dan apresiasi.Â
Selanjutnya kegiatan penutup yang didalamnya terdapat tahap evaluasi pembelajaran oleh peserta didik. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini tentu saja dosen dan guru pamong, kepala sekolah yang bersedia memfasilitasi kegiatan, teman sejawat yang menjadi tempat untuk berbagi ide, dan juga peserta didik.Â
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk kegiatan aksi ini adalah Pengetahuan mengenai model pembelajaran problem based learning (PBL), Penyusunan media pembelajaran melalui PPT dengan apikasi canva yang terintegrasi dengan content knowledge (youtube), penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik, soal evaluasi,dan juga penggunaan laptop, smartphone, infokus, dan speaker.
4. Refleksi
Dampak dari langkah -- langkah aksi yang telah dilakukan adalah meningkatkanya keakatifan belajar peserta didik, dimana peserta didik terlibat aktif pada kegiatan pembelajaran, peserta didik atif dalam kegiatan tanya jawab, dan pemahaman peserta didik terhadap materi juga meningkat. Hasil dari rencana aksi yang sudah dilakukan hasilnya sangat efektif. Hal ini dikarenakan didukung oleh model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang inovatif, dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.Â
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan adalah kepala sekolah, dan rekan guru merespon dengan memberikan tanggapan yang positif, bahkan sering memberikan masukan agar rencana aksi yang dilakukan terlaksana menjadi rencana aksi pembelajaran yang lebih bermakna dalam proses pembelajaran, respon dari rekan sejawat juga sangat memberikan dukungan dan respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan.Â
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Yang menjadi pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan, kreatifitas keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran, sehingga dalam capaian ini peserta didik dapat berfikir kritis, juga memiliki softskill yang berguna di kemudian masa depan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan aksi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunaan model pembelajaran problem based learning (PBL) efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik kelas 1 pada mata pelajaran matematika materi bangun datar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H