Mohon tunggu...
PenaYonda
PenaYonda Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan guru jalanan

Menulis adalah suatu keabadian. hanya buah pemikiran yang dapat ditingalkan sebagai kenangan abadi di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Marga Harus Ikut Bapa?

3 Januari 2023   12:09 Diperbarui: 3 Januari 2023   12:12 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pengantar

Jika dilihat dari judul artikel ini, respon seperti apa yang kita beraksi pasti berdasarkan pemahaman atau informasi yang kita miliki tetang-nya. Sebelum kita berikan penilaian atau pandangan, Penulis sarankan supaya memahami esensi dari isi artikel ini terlebih dahulu agar proses literasi dapat mempengaruhi pola pikir kita. Artikel ini ditulis karena ada masalah tentang judul "Kenapa Marga Harus Ikut Bapa ?"

Pada judul ini, variabel atau yang dibicarakan adalah MARGA dengan penekanan Harus! mengandung pertanyaan. Disaat yang sama, artikel ini tidak sekedar menjawab pertanyaan dari judul ini, tapi membongkar kenapa pertanyaan itu muncul!. Pertanyaan muncul artinya ada masalah jadi ayo kita langsung ke masalahnya yah...

Baca juga: Puisi untuk Ibu

Latar masalah

Masalah marga timbul dengan adanya dualisme. Secara umum setidaknya ada dua paham yaitu Feminisme vc patriarki. Patriarki artinya sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran di semua aspek kehidupan sedangkan Feminisme merupakan aliran pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan berbasis Hak Asasi Manusia. Dari kedua paham ini, penulis menempatkan diri dari pandangan patriarki karena didalam sistem sosial(patriarki) ini mengandung hal baik dan buruk. Penulis memandang seimbang maksudnya yang buruk ditiadakan dan yang baik dipertahankan. Marga penting dan perlu dipertahankan jadi fokus masalah adalah Marga.

     Tujuan

Tujuan dari artikel ini adalah

1. Mengedukasi baik atau buruk terhadap marga

2. Peran marga dalam tatanan sosial

3. Menjaga garis keturunan atau silsila

4. Melestarikan budaya dengan menulis

Pembahasan

Asal Usul Marga

Penulis mengetahui asal usul marga dari suku penulis sebagai cerita legenda tapi tidak dituangkan sebagai dasar asal usul marga karena beberapa pertimbangan misal;

a) setiap suku memiliki sejarah asal usul marga dan perkembangan marganya masing-masing.

b) Tidak mengandung unsur ilmiah karena tidak ada sumber yang kredibel tentang asal usul marga.

c) Penulis tidak ditemukan sumber tertulis karena orang papua tidak memiliki budaya menulis sebelum tahun 1855.

Sumber Asal Usul Marga Dan Kunume menutu Yonda

Tahun 1855 merupakan peradaban orang papua karena mulai mengenal literasi atau baca dan tulis dengan kehadiran misionaris sebagai penginjil di tanah papua. Tapi jika kita berpikir lebih tajam dan dalam maka sebelum orang papua mengenal literasi marga sudah ada dan berlaku di kehidupan orang papua. Artinya referensi tentang Marga tidak mungkin ditemukan pada agama melalui alkitab dan pendidikan melalui buku. Sebab agama dan pendidikan tamu di tanah papua. Jadi sumber utama tidak harus rujuk pada tulisan terdahulu tapi kepala Orang yang melakukan atau menurunkan marga itu. Bagi orang papua di suku penulis, Gudang Ilmu Pengetahuan tentang papua, khususnya marga berada di Kunume. Kunume merupakan universitas Orang Papua di Suku penulis. Penulis berasal dari suku Lani.

Arah dan metodologi

Pada bagian ini penulis kelahiran tahun 1999 yang mencoba menulis kebelakang atau mundur dengan Metode Fenomenologi artinya saya sebagai subjek merasakan pengalaman dan memberi makna diri. Metode ini diperkuat dengan instrumen pengambilan data yang sudah penulis lakukan dengan dua cara yaitu: kuesioner dan wawancara. Populasi adalah orang Papua dan sampel adalah beberapa orang yang beragam mengisi kuesioner. Sampel dipilih tidak beraturan agar mendapatkan informasi yang bervariasi tentang Marga. Berdasarkan data yang terhimpung dan referensi jurnal yang penulis baca dapat memberikan kekuatan untuk memberikan definisi Marga.

Definisi

Marga adalah alamat, pembedah, penjelas garis keturunan, mengontrol perilaku sosial, setra membuat orang hidup teratur dalam suatu tatanan sosial/budaya.

Pandangan patriarki vc feminisme

Feminisme

Berdasarkan definisinya paham feminis memandang untuk menentukan Marga adalah hak "Dia". Hak yang melekat pada dirinya yang tidak boleh diganggu oleh lingkungan(Orang Lain), makanya baginya tidak masalah jika marga mengikuti ibunya atau dalam satu keluarga marga dibagi-bagi ikut bapa dan mama. Menurut mereka yang paham feminis ini, Marga ikut mama tidak berdosa, karena memberikan penghargaan kepada wanita yang mengandung, melahirkan,menyusui, dan membesarkan anak sehingga layak untuk melakukan itu dan banyak lagi pandangan lainya. Tapi, belum sepenuhnya dapat dibenarkan karena disaat yang sama mereka melanggar hak orang lain yang telah memberi marga turun temurun dari waktu ke waktu dan telah mengakar dan menjadi budaya.

Hal ini adalah pengaruh pendidikan yang kurikulumnya luar sentris. Dan telah menanamkan pola pikir bahwa hal-hal yang masuk dari luar selalu baik dan yang sudah ada dianggap buruk. Ini adalah bukti sistem pendidikan yang memangkas tatanan budaya orang papua. Agama juga ikut serta menghancurkan budaya orang papua hal itu terlihat pada beberapa orang yang menikah marga sama dengan dalil alkitab(kej;2.8.25) tidak melarang nikah marga sama. Padahal sebelum agama masuk di papua. Orang papua sudah memiliki marga. Artinya sebelum ada agama dan pendidikan orang papua sudah punya ilmu pengetahuan yang mengatur diri sendiri dalam tatanan masyarakat. Jadi bagi kelompok yang ingin merubah marga bisa ikut mama atau nikah marga sama perlu belajar di kunume tentang jati diri supaya kita punya hidup tidak tergantung pada budaya orang lain atau yang mencuci otak kita. Kita orang papua tidak bisa menerima hal baru atau budaya orang diluar dengan bersih begitu saja, tanpa mempertimbangkan dampak buruk yang berpotensi menghilangkan tatanan budaya orang papua.

 Patriarki

Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran di semua aspek kehidupan. Pada aspek ini penulis juga tidak setuju dengan beberapa hal yang tidak baik dan perlu dibenahi misal laki-laki-kawin dan bikin anak tapi tidak bertanggung jawab, setelah tidur dengan perempuan cerita sembarang di komplotan laki-laki agar dipuji tapi sekalian menghancurkan harga diri dan martabat perempuan yang melahirkan kita sendiri,dan banyak lagi lainnya. Pada saat sistem pendidikan mengajarkan kita lawan budaya kita sendiri dengan pandangan sistem sosial(patriarki) tidak adil atau salah, kita seharusnya mengali dan memandang lebih jauh.

Patriarki tidak hanya bicara coal peran laki-laki lebih dominan tapi patriarki mengatur urutan peradaban manusia papua dalam perkembanganya. Dalam hal ini agama dan pendidikan adalah tamu di tanah papua. Budayalah yang menerima kehadiran agama dan pendidikan. Agama dan pendidikan masuk satu paket pada tahun 1855. Jadi orang papua bersama agama dan pendidikan memakan usia 167 tahun atau setara dengan ulang tahun injil masuk di Tanah Papua. Sedangkan budaya sudah ada atau tuan diatas tanah papua yang mengatur orang papua hidup tertib dan berakal budi dalam perkawanan, salah satunya adalah Marga. Dengan adanya marga orang papua tidak berkembang biak seperti hewan dengan sembarang. Artinya marga mengontrol perilaku manusia papua.

Marga membuat garis keturunan jelas dari generasi ke generasi, marga juga berperan pembeda dan penunjuk atau alamat yang tepat bagi individu atau kelompok.

                   Kesimpulan

Kenapa Marga Harus Ikut Bapa ?

Kita akan lihat dari dua sudut pandang yaitu; Science dan budaya

SCIENCE. Perjuangan transfer Genetika melalui proses biologis. Saat orang berhubungan intim 1 x ejakulasi laki-laki hamburkan 300 miliar Sperma bergerak/berjuang/berusaha menuju ovum/indung telur melalui saluran Tuba falopi. Tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Saat sperma bersentuhan atau tembus masuk indung telur terjadi proses konsepsi/pembentukan manusia secara biologis.

Marga harus ikut laki laki karena gen dominan ikut dari bapa hal itu dibuktikan eksperimen di laboratorium University of North Carolina's School of Medicine.

BUDAYA.mas kawin, sikap hati laki-laki menghargai kandungan kodrat perempuan Karena menurunkan garis garis keturunan, sisi budaya sebagai alamat yang tepat,pengontrol perilaku sosial.

Referensi

https://bobo.grid.id/read/08678816/selain-minangkabau-ada-suku-lain-yang-menganut-garis-ibu

https://www.gurusiana.id/read/marintanrumondangsimbolon/article/kenapa-harus-ikut-marga-bapak-4935172

selpi yeimo; Pakai Marga Mama Melanggar Adat K? https://www.youtube.com/watch?v=u-fqkaoiNsA&t=2s

https://www.merdeka.com/sumut/menjunjung-tinggi-marga-ini-alasan-kenapa-marga-sangat-penting-bagi-suku-batak.html

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1416640

video animasi terjadi konsepsi https://youtu.be/vFfqLs94iHc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun