Mohon tunggu...
Evi Sukmawati
Evi Sukmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Humoris dan mudah menjalin pertemanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

16 November 2022   10:45 Diperbarui: 16 November 2022   10:53 8436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksplorasi Konsep Modul 2.2 -- Forum Diskusi Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

Oleh: Evi Sukmawati, S.Pd.

CGP Angkatan 6 Kota Banjar Jawa Barat

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang penerapan 5 kompetensi sosial - emosional (kesadaran diri, manajemen, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) yang berbasis kesadaran penuh.

Sebelum Anda melakukan diskusi, berikut beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.

  • Apakah masalah-masalah yang dialami Bapak Eling?
  • Berdasarkan penjelasan 5 KSE yang sudah Anda pelajari sebelumnya, bagaimana saran Anda bagi Bapak Eling?

Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! 

Bapak/Ibu CGP akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan penerapan 5 KSE yang dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para CGP lain. Tujuan dalam diskusi adalah pengembangan gagasan dan pencapaian pemahaman bersama, sehingga dapat memperkuat pemahaman konsep yang lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini:

Aturan forum diskusi tertulis:

  • Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif:
  • Setiap CGP harus menjawab pertanyaan berkaitan dengan kasus Bapak Eling.
  • Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama penerapan kompetensi sosial dan emosional dalam suatu situasi.
  • Sikap terbuka dan rasa ingin tahu menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.
  • Membangun pendapat dengan mempertimbangkan tanggapannya terhadap respon/jawaban CGP lain.

 

Kasus 1

by EVI SUKMAWATI, S.Pd., Gr. - Wednesday, 16 November 2022, 8:58 AM

Picture of PP.B.1-PUJIADI

Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Pak Eling marah dan kecewa karena merasa Diana tidak menghargai Pak Eling. Pak Eling juga ada dalam kondisi yang lelah karena sudah mengajar 3 kelas pada hari itu. Selain itu, banyak tugas yang dibebankan kepada Pak Eling dalam waktu yang bersamaan, sehingga emosinya tidak terkendali saat menghadapi Diana yang melakukan kesalahan.

Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Pak Eling dapat menerapkan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness).

Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Bapak Eling dapat mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness). Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh.

STOP yang merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.

 

Kasus 2

by EVI SUKMAWATI, S.Pd., Gr. - Wednesday, 16 November 2022, 9:19 AM

Picture of PP.B.1-PUJIADI

 Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas

Bapak Eling mendapatkan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan, sehingga beliau menjadi kebingungan untuk menentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.  Padahal Pak Eling bisa meminta tolong kepada anggota panitia lain seperti sekretaris untuk merevisi proposal perayaan ulang tahun sekolah yang sudah dibuat, dan Pak Eling dapat fokus pada tugas utamanya sebagai seorang guru.

Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Pak Eling harus dapat mengelola emosi dan fokus untuk mencapai tujuan dari semua tugas yang diterimanya.

Pak Eling juga harus memiliki kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena sebagai ketua Panitia perayaan ulang tahun sekolah, beliau harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya.

 

Kasus 4

by EVI SUKMAWATI, S.Pd., Gr. - Wednesday, 16 November 2022, 10:09 AM

Picture of PP.B.1-PUJIADI

Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

Bapak Eling tidak dapat menerima bahwa Kepala Sekolah memintanya melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Bapak Eling tidak mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang permintaan tersebut kepada Kepala Sekolah dan meminta wakil ketua panitia yang melakukan revisi proposal.

Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Bapak eling perlu menerapkan kompetensi Keterampilan Berelasi -- Kerja Sama dan Resolusi Konflik.

Bapak Eling perlu menyampaikannya pesannya sesuai dengan keadaan, perasaan dan pertimbangannya secara empatik. Sampaikan dengan tujuan untuk berdiskusi dan terhubung (berelasi) satu sama lain. Bapak Eling dapat menjelaskan kekuatan maupun tantangan yang akan dialami jika harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara.

Dengan menyampaikan perasaan, pikiran dan pertimbangannya dengan jelas atas dasar saling menghargai, Bapak Eling dapat memberikan pemahaman/sudut pandang baru yang mungkin belum dipertimbangkan oleh Kepala Sekolah. Bapak Eling juga dapat membuka ruang diskusi dengan kepala sekolah tentang tindak lanjut yang dapat dilakukannya. Komunikasi positif yang dilandasi rasa saling menghargai juga akan dapat memperkuat rasa percaya dan relasi yang ada. Adanya komunikasi dan relasi yang terbangun memungkinkan Bapak Eling dan Kepala Sekolah dapat berdiskusi hingga mendapatkan jalan keluar terbaik untuk keberhasilan acara perayaan ulang tahun sekolah yang sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh seluruh komunitas sekolah

 

Kasus 5

by EVI SUKMAWATI, S.Pd., Gr. - Wednesday, 16 November 2022, 10:29 AM

Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Bapak Eling merasa bahwa kinerjanya setelah beberapa tahun bekerja menjadi guru di sekolah tersebut semakin menurun. Dia pun berniat untuk menulis surat pengunduran diri.

Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Bapak Eling dapat menganalisis permasalahan dengan menggunakan kerangka POOCH sebelum mengambil keputusan.

PROBLEM / MASALAH Apa masalahnya? Apakah penyebabnya? 

Realita: Saya kurang bisa membagi waktu antara tugas mengajar dan mengerjakan tugas tambahan dari kepala sekolah 

Harapan: Saya terampil dalam membagi waktu antara tugas mengajar dan mengerjakan tugas tambahan dari kepala sekolah Analisis 

Penyebab: belum mampu menentukan prioritas, ingin semua ada dalam kendali diri, belum memiliki keterampilan komunikasi untuk meminta bantuan, belum memiliki keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tugas yang terus diberikan.

OPTIONS / ALTERNATIF PILIHAN Apa saja yang dapat dilakukan?

Saya dapat mencari informasi tentang membuat skala prioritas (berkonsultasi dengan rekan, teman, atasan, belajar dari internet, belajar percaya dengan mendelegasikan tugas kepada orang lain, dan belajar mengembangkan kemampuan komunikasi umum maupun asertif terhadap kepala sekolah.

OUTCOMES/ HASIL atau KONSEKUENSI Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi? (positif maupun negatif bagi diri sendiri dan orang lain) 

Pilihan 1

Negatif: menyediakan waktu lebih banyak dan kemauan untuk belajar dan berkurang waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain (keluarga, teman)

Positif: dapat menentukan dan mengelola prioritas sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Pilihan 2

Negatif: meluangkan waktu untuk mengcoach rekan lain, orang lain mungkin merasa mendapatkan tambahan beban kerja, kemungkinan hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi diri

Positif: membangun tim kerja yang lebih solid dan profesional

Pilihan 3

Negatif: kemungkinan terjadi kesalahpahaman atau konflik dengan rekan atau atasan

Positif: mengembangkan kompetensi diri dan kinerja dapat meningkat, kontribusi yang lebih besar untuk sekolah

CHOICES/ PILIHAN KEPUTUSAN Apa keputusan yang dapat diambil 

Setelah dipertimbangkan konsekuensi yang ada, maka saya akan mengambil pilihan untuk belajar mengembangkan keterampilan menentukan prioritas karena itu akan memberikan dampak pada kualitas pengajaran dan pengelolaan tugas tambahan di masa mendatang.

REFLEKSI Bagaimana berjalannya keputusan yang diambil? 

Pilihan yang diambil perlu terus direfleksikan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan. Jika dibutuhkan, ulangi proses dari kerangka POOCH ini

Kerangka kerja POOCH ini dapat efektif jika dikerjakan dengan tenang dan jujur melihat situasi riil. Teknik STOP yang selama ini telah dipraktikkan Bapak Eling, dapat membantunya bersikap tenang dan rileks saat mengevaluasi situasi dan mengerjakan proses pengambilan keputusan dengan kerangka POOCH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun