CERPEN (Cerita Pendek)Â
By : Evi Safitri
Percakapan antara ibu dan anak
Ibu : Hari ini sudah berusaha berbuat baik kepada sesama insan?
Anak : sudah bu, tapi nyatanya aku masih saja di acuhkan
Masih saja di pandang sebelah mata kebaikanku itu. Lalu buat apa aku berbuat baik, aku sudah capek selalu baik dimata mereka
Ibu : Huussssttt..... ......Â
Tak apa-apa nak, kamu tak boleh berbicara seperti itu.
Sekarang ibu tanya kepadamu, hari ini kamu sudah melakukan sebuah kebaikan kan?
Lalu kamu merasa tak pernah dihargai !
Sini nak mendekat kepada ibu.
Lalu anak itu mendekat kepada ibunya sambil menangis si anak tersebut dihadapan ibunya.
Anak : ibu........ ( sambil menangis penuh rintihan)
Aku capek bu, aku selalu berusaha terbaik buat mereka bu, aku lelah, pengorbanan aku untuk mereka seperti sia-sia, aku selalu dihina, di caci maki, sepertinya aku tak ada gunanya untuk mereka, mereka memandangku sebelah mata. Aku bagaikan angin berlalu bu!
Ibu : dengarkan ibu nak, ( sambil menenangkan anaknya)
Jadi gini nak, sebaik apapun kmu dimata manusia pasti ada celanya
Sebaik-baik diri kmu pasti suatu saat kau akan dinilai kurang baik jika kamu melakukan kesalahan yg fatal, untuk itu cobalah rubah cara pandang kamu nak, jadi ketika kamu ingin melakukan kebaikan kepada sesama insan, jangan pernah niatmu ingin mendapatkan feedback balasan kebaikan dari mereka pula. Jangan Nak!!! Mintalah balasan terbaik dari sang Maha Kuasa. Minta kepada Tuhanmu Nak niatkan perbuatan baik kamu itu ikhlas ridho lillahita'ala, percaya deh pasti insya Allah hatimu lebih tenang dan kamu juga tak akan pernah kecewa jika semua kebaikanmu kau gantungkan semata-mata kepada Allah SWT.
Karena yang Maha Tahu perbuatan kita hanya Rabbmu nak. Manusia hanya memandang sebelah mata saja tidak memandang kebaikanmu seutuhnya dengan sempurna.Â
nak: oh jadi begitu ya bu... Berarti aku salah dong jika aku berbuat baik kepada orang namun ,aku berharap orang itu akan membalas kebaikan juga kepadaku. ( jawab anak tersebut dengan polosnya)
Ibu: sebenarnya tidak salah nak, tapi hanya saja tolong kurangi rasa berharap kamu kepada manusia ya nak, takutnya jika kamu sudah berharap lebih kepada manusia bisa saja akan membuatmu kecewa.
Anak: baik bu, mulai sekarang aku mengerti dan aku mulai merubah pola pikirku bahwa kebaikan yang aku lakukan niatkan semuanya karena Allah dan Ikhlas semata-mata hanya mengharap Ridho dari Yang Maha Esa.
Ibu : Ma sya Allah iya betul nak, untuk itu jangan menangis lagi ya. Tetaplah berbuat baik meskipun kebaikanmu berakhir kecewa. Dan teruslah memanusiakan sesama insan, karena tidak banyak diantara manusia ciptaan Tuhan dapat juga memanusiakan sesama manusia.
Anak : baik bu, aku akan selalu belajar menjadi orang baik karena Allah SWT.
Terimakasih ibu, aku sayang ibu
Ibu: sama-sama nak, smoga kita bisa mengambil hikmahnya
Teruslah berbuat kebaikan yuk kawan, karena kita tidak akan pernah tahu kebaikan mana yang nantinya akan membawa kita ke Surganya Allah SWT.
Dan juga niatkan kebaikan kita karena Allah bukan karena manusia.
Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H