Mohon tunggu...
Evi Safitri
Evi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi lebih kepada menulis dan berkelana ke dunia aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Seorang Bertanya kepada Ibunya tentang Kebaikan

30 Mei 2022   23:05 Diperbarui: 30 Mei 2022   23:10 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: pikiran-rakyat.co

Sini nak mendekat kepada ibu.

Lalu anak itu mendekat kepada ibunya sambil menangis si anak tersebut dihadapan ibunya.

Anak : ibu........ ( sambil menangis penuh rintihan)

Aku capek bu, aku selalu berusaha terbaik buat mereka bu, aku lelah, pengorbanan aku untuk mereka seperti sia-sia, aku selalu dihina, di caci maki, sepertinya aku tak ada gunanya untuk mereka, mereka memandangku sebelah mata. Aku bagaikan angin berlalu bu!

Ibu : dengarkan ibu nak, ( sambil menenangkan anaknya)

Jadi gini nak, sebaik apapun kmu dimata manusia pasti ada celanya

Sebaik-baik diri kmu pasti suatu saat kau akan dinilai kurang baik jika kamu melakukan kesalahan yg fatal, untuk itu cobalah rubah cara pandang kamu nak, jadi ketika kamu ingin melakukan kebaikan kepada sesama insan, jangan pernah niatmu ingin mendapatkan feedback balasan kebaikan dari mereka pula. Jangan Nak!!! Mintalah balasan terbaik dari sang Maha Kuasa. Minta kepada Tuhanmu Nak niatkan perbuatan baik kamu itu ikhlas ridho lillahita'ala, percaya deh pasti insya Allah hatimu lebih tenang dan kamu juga tak akan pernah kecewa jika semua kebaikanmu kau gantungkan semata-mata kepada Allah SWT.

Karena yang Maha Tahu perbuatan kita hanya Rabbmu nak. Manusia hanya memandang sebelah mata saja tidak memandang kebaikanmu seutuhnya dengan sempurna. 

nak: oh jadi begitu ya bu... Berarti aku salah dong jika aku berbuat baik kepada orang namun ,aku berharap orang itu akan membalas kebaikan juga kepadaku. ( jawab anak tersebut dengan polosnya)

Ibu: sebenarnya tidak salah nak, tapi hanya saja tolong kurangi rasa berharap kamu kepada manusia ya nak, takutnya jika kamu sudah berharap lebih kepada manusia bisa saja akan membuatmu kecewa.

Anak: baik bu, mulai sekarang aku mengerti dan aku mulai merubah pola pikirku bahwa kebaikan yang aku lakukan niatkan semuanya karena Allah dan Ikhlas semata-mata hanya mengharap Ridho dari Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun