“Malu.”
“Dulu, aku juga merasa malu, Alhamdulillah.. kita masih memiliki rasa malu. Akan tetapi, jika kita melakukan hal kebaikan kok malu, namun ketika kita enggan meninggalkan hal yang tidak baik kok biasa aja, kan ya lucu?”
“Tapi Mbak.”
“Jangan pakai tapi, jangan turuti kata tapi. Untuk berani lebih baik, hapus kata ‘tapi’ dalam fikiranmu. Kata tapi adalah penghambat dan penghalangmu menuju jalan yang lebih baik.”
Nikmati saja prosesnya, ambil hikmahnya. Nikmatilah seperti nikmatnya ketika waktu kecil kita belajar berjalan. Kita belajar berjalan, tetapi jika kita mendengar:‘tapi kalau jatuh gimana? Tapi kalau kesandung gimana? Dan tapi tapi lainnya.’ Jika kita turuti kata tapi satu kali saja, mana mungkin sekarang kita bisa berjalan? Wallahua’lam bishawab.
(http://rinaeviku.blogspot.co.id/2016/02/berani-lebih-baik.html)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H