Mohon tunggu...
Runive
Runive Mohon Tunggu... Penulis - Evi Nur Humaidah

Apalagi kalau bukan menulis?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persembunyian

4 Februari 2019   00:20 Diperbarui: 4 Februari 2019   00:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i1.wp.com/walterpinem.me/wp-content/uploads/2014/03/darkness-gelap.jpg

Pesan lama yang tak sengaja terbaca, berbisik di antara sesamanya
Bertanya sudahkah terlupakan, menggenggam celoteh yang kian ceroboh
Aku berjalan di atas janji-janji
Keringat di pelipis membasahi jalan
Sunyi bukan? Tapi inilah perjalanan
Aku yang kau tinggalkan
Aku yang kau bawa
Aku yang kau bahagiakan
Aku yang kau beri tangisan
Bahagia tidak tertawa
Tertawa tidak bahagia
Kaulah kawan, kaulah lawan
Semenjak kau putihkan jejak-jejak, derapnya tak lagi tertinggal
Ya! Tentu saja ia kubawa bersama selusin bintang yang terang menyala
Kulelapkan di tepi lantai persembunyian
Tanpa endapan, tanpa gurauan
Bersimpuh, terpaku-terpejam
Maka, telah hilang seorang "aku", di persembunyiannya sendiri.

Surabaya, 04 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun