Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kenapa Bayi Harus Diimunisasi ?

23 Januari 2025   17:48 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan Tambahan dalam Vaksin
Ada juga kekhawatiran tentang bahan pengawet atau adjuvan dalam vaksin. Namun, dosis bahan ini sangat kecil dan telah terbukti aman melalui berbagai uji klinis.

  • Frekuensi Pemberian Vaksin
    Beberapa orang tua merasa bayi diberi terlalu banyak vaksin dalam waktu singkat. Padahal, jadwal imunisasi telah dirancang oleh para ahli untuk memberikan perlindungan optimal tanpa membebani tubuh bayi.

  • Bagaimana Mengatasi Kekhawatiran tentang Imunisasi?

    1. Dapatkan Informasi dari Sumber Tepercaya
      Jangan hanya percaya pada informasi di media sosial. Konsultasikan langsung dengan dokter anak atau baca dari sumber resmi seperti WHO atau IDAI.

    2. Siapkan Bayi Sebelum Imunisasi
      Pastikan bayi Anda dalam kondisi sehat sebelum divaksin. Jika bayi sedang demam atau sakit, konsultasikan dengan dokter untuk menjadwalkan ulang imunisasi.

    3. Pantau Kondisi Setelah Imunisasi
      Demam ringan atau rewel setelah imunisasi adalah hal wajar. Anda bisa memberikan parasetamol sesuai anjuran dokter untuk meredakan gejalanya. Berikan juga ASI untuk kenyamanan bayi.

    4. Percaya pada Fakta Ilmiah
      Ketahui bahwa imunisasi telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Risiko kecil dari efek samping vaksin jauh lebih rendah dibandingkan risiko terkena penyakit berbahaya jika tidak divaksinasi.

    Risiko Tidak Memberikan Imunisasi

    Tanpa imunisasi, bayi Anda akan lebih rentan terhadap penyakit berbahaya. Polio bisa menyebabkan kelumpuhan permanen, campak bisa memicu radang otak, dan difteri bisa berujung kematian. Selain itu, bayi Anda juga bisa menjadi sumber penularan penyakit kepada orang lain, terutama mereka yang memiliki sistem imun lemah.

    Kesimpulan: 

    Sebagai orang tua, memberikan imunisasi adalah salah satu bentuk cinta terbesar yang bisa Anda berikan kepada buah hati. Imunisasi adalah perlindungan nyata yang memberikan masa depan cerah untuk anak Anda.

    Meskipun ada kekhawatiran, penting untuk membuat keputusan berdasarkan fakta ilmiah dan diskusi dengan dokter. Jangan biarkan mitos atau informasi yang tidak benar menghalangi Anda untuk memberikan perlindungan terbaik bagi anak Anda.

    "Imunisasi bukan hanya tentang melindungi tubuh kecil bayi Anda hari ini, tetapi juga memastikan mereka tumbuh sehat untuk menghadapi masa depan dengan kuat. Ini adalah langkah kecil yang membawa manfaat besar."

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun