Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kode Alam Bayi : Mengungkap Makna di Balik Kebiasaan Mengisap Jari

28 Desember 2024   19:58 Diperbarui: 28 Desember 2024   19:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi mengisap jari (https://id.theasianparent.com)

Usia 1 Tahun ke Atas:
Pada usia ini, kebiasaan mengisap jari seharusnya mulai berkurang, tetapi pada beberapa bayi, kebiasaan ini masih dapat berlanjut. Biasanya, jika bayi mengisap jari untuk menenangkan diri atau ketika mereka merasa cemas, orang tua dapat memperkenalkan pengganti, seperti empeng atau mainan yang lebih sesuai.

Dampak Mengisap Jari

Mengisap jari dapat memiliki dampak positif maupun negatif tergantung pada durasi dan frekuensinya. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diperhatikan:

  1. Dampak Positif

    • Menenangkan Diri: Mengisap jari dapat memberikan bayi rasa nyaman dan membantu mereka menenangkan diri. Ini sangat berguna ketika bayi merasa cemas atau terstimulasi, memberi mereka rasa aman yang diperlukan untuk tidur atau merasa lebih tenang.
    • Perkembangan Sensorik: Mengisap jari adalah cara bagi bayi untuk mengeksplorasi dunia mereka secara sensorik. Mereka dapat merasakan tekstur jari dan mendapatkan pengalaman sensorik yang penting untuk perkembangan motorik mereka.
    • Refleks Alamiah: Sebagai bagian dari refleks oral, mengisap jari juga berfungsi untuk membantu bayi menguatkan otot mulut dan bibir, yang sangat penting saat mereka mulai menyusui atau mengonsumsi makanan padat.
  2. Dampak Negatif

    • Masalah Gigi: Jika kebiasaan mengisap jari berlangsung terlalu lama, terutama setelah usia 3 atau 4 tahun, bisa mempengaruhi perkembangan gigi bayi. Kebiasaan ini berisiko menyebabkan masalah seperti gigi bengkok, rahang yang tidak rata, atau masalah dengan pertumbuhan gigi permanen.
    • Infeksi atau Kebersihan: Mengisap jari dapat meningkatkan risiko infeksi jika tangan atau jari bayi tidak bersih. Kuman dan bakteri yang ada di tangan atau lingkungan sekitar dapat masuk ke mulut bayi, menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
    • Kesulitan Menghentikan Kebiasaan: Beberapa bayi atau anak kecil yang terbiasa mengisap jari bisa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan ini seiring bertambahnya usia, yang bisa menambah stres atau kecemasan pada mereka jika kebiasaan ini tidak ditangani dengan baik.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

  1. Menyediakan Pengganti
    Memberikan bayi pengganti seperti empeng atau mainan bisa membantu mereka mendapatkan rasa nyaman yang sama tanpa harus mengisap jari. Penggunaan empeng dapat menjadi alternatif yang lebih aman untuk menjaga kebersihan mulut dan mencegah masalah gigi di masa depan.

  2. Memberikan Kenyamanan Alternatif
    Selain pengganti seperti empeng, orang tua juga bisa menawarkan kenyamanan melalui pelukan, belaian, atau menggunakan suara lembut untuk menenangkan bayi. Ini membantu bayi merasa aman dan terjaga tanpa harus bergantung pada kebiasaan mengisap jari.

  3. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Perkembangan Anak
    Jika kebiasaan mengisap jari berlangsung lebih lama dari yang diharapkan atau mulai memengaruhi perkembangan bayi, orang tua dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli perkembangan untuk mendapatkan saran lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, ahli dapat memberikan strategi untuk mengurangi kebiasaan ini dengan cara yang tidak menyakiti bayi atau menyebabkan stres.

Jadi bisa kita pahami bahwa mengisap jari adalah perilaku alami yang umum ditemui pada bayi, terutama pada tahap awal perkembangan mereka. Ini adalah cara bagi bayi untuk merasa nyaman, menenangkan diri, dan memenuhi kebutuhan emosional mereka. Meskipun ini adalah kebiasaan yang wajar, orang tua perlu memberikan perhatian agar kebiasaan ini tidak berlanjut hingga usia yang lebih besar, yang bisa berisiko bagi kesehatan gigi dan kebersihan mulut bayi. Dengan dukungan dan pengenalan pengganti yang tepat, kebiasaan ini biasanya akan berkurang dengan sendirinya seiring perkembangan bayi.

 Mencegah Kebiasaan Mengisap Jari yang Berlarut-larut

Jika kebiasaan mengisap jari berlangsung lebih lama dari yang diinginkan, orang tua dapat melakukan beberapa langkah untuk membantu bayi atau anak kecil menghentikan kebiasaan tersebut:

  1. Menetapkan Rutinitas yang Konsisten
    Membantu bayi merasa aman dan nyaman dengan rutinitas yang konsisten, seperti waktu tidur yang teratur dan kegiatan relaksasi sebelum tidur, dapat mengurangi kebutuhan bayi untuk mengisap jari sebagai cara untuk menenangkan diri. Rutinitas ini juga memberi rasa stabilitas dan mengurangi kecemasan.

  2. Mengalihkan Perhatian
    Ketika bayi mulai mengisap jari, orang tua bisa mencoba mengalihkan perhatian mereka dengan kegiatan lain yang menyenangkan atau menarik, seperti bermain dengan mainan favorit atau berbicara dengan bayi. Menggunakan pengalih perhatian ini secara konsisten dapat membantu bayi mengalihkan kebiasaan mengisap jari ke aktivitas yang lebih sehat.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun