Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kapan saatnya si Kecil Mungil tengkurap?

26 Desember 2024   14:31 Diperbarui: 26 Desember 2024   14:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi tengkurap(Sumber: KONTAN.CO.ID/Tiyas Septiana)

Perkembangan bayi adalah salah satu momen paling menakjubkan dalam kehidupan orang tua. Setiap tahap, mulai dari mengangkat kepala hingga tengkurap, merupakan tonggak penting yang menunjukkan bagaimana bayi mulai menguasai tubuhnya. Salah satu milestone perkembangan motorik yang sering ditunggu-tunggu adalah kemampuan bayi untuk tengkurap, biasanya terjadi antara usia 3 hingga 6 bulan (Sumber: American Academy of Pediatrics, 2021).

Kemampuan tengkurap adalah langkah awal bayi untuk mengembangkan keterampilan motorik lainnya, seperti merangkak, duduk, dan berjalan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physical Therapy Science (2017), tummy time atau waktu bayi dalam posisi tengkurap saat terjaga secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot leher, bahu, dan punggung, yang merupakan fondasi penting untuk tengkurap dan gerakan motorik lainnya.

Namun, setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan peran orang tua dalam memberikan stimulasi yang tepat sangatlah penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas tahapan perkembangan bayi menuju tengkurap, cara memberikan stimulasi yang efektif, tanda-tanda bayi siap tengkurap, dan kapan orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter jika ada keterlambatan.

Perkembangan Motorik Bayi Menuju Tengkurap

Kemampuan bayi untuk tengkurap tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses perkembangan motorik yang berkelanjutan. Berikut adalah tahapan utama yang biasanya terjadi:

1. Usia 0-3 Bulan: Membangun Fondasi

Pada usia ini, bayi mulai mengembangkan kekuatan otot dasar yang diperlukan untuk tengkurap:

  • Mengangkat Kepala: Saat tummy time, bayi belajar mengangkat kepala hingga sudut 45-90, yang memperkuat otot leher dan punggung. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ini biasanya mulai terlihat pada usia 2 bulan.
  • Gerakan Tubuh Awal: Bayi dapat mulai menunjukkan refleks menggulingkan badan secara tidak sengaja, terutama dari posisi miring ke telentang.
  • Koordinasi Tangan dan Mata: Bayi mulai mencoba meraih benda di depannya, yang membantu melatih keseimbangan tubuh.

2. Usia 3-6 Bulan: Menuju Tengkurap

Pada tahap ini, bayi mulai menunjukkan usaha yang lebih terarah untuk berguling dan tengkurap:

  • Menggerakkan Badan ke Samping: Bayi belajar memutar tubuh ke samping sebagai langkah awal menuju tengkurap.
  • Mendorong dengan Tangan dan Kaki: Saat tummy time, bayi dapat menggunakan lengannya untuk mendorong tubuh ke atas, membangun kekuatan di bahu dan dada.
  • Berguling: Biasanya bayi mulai berguling dari telentang ke tengkurap pada usia 4-6 bulan.

Perbedaan Kecepatan Perkembangan

Setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang unik. Faktor seperti stimulasi dari orang tua, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan bayi memengaruhi proses ini. Misalnya:

  • Bayi yang sering melakukan tummy time cenderung lebih cepat mengembangkan kemampuan tengkurap (Sumber: Journal of Pediatrics, 2018).
  • Bayi prematur mungkin membutuhkan waktu lebih lama karena perkembangan otot dan sarafnya sedikit tertunda.

Tahapan ini merupakan fondasi penting bagi bayi untuk mencapai milestone berikutnya, seperti duduk dan merangkak. Pada bagian berikut, kita akan membahas cara memberikan stimulasi yang tepat untuk membantu bayi mencapai kemampuan tengkurap.

Cara Stimulasi untuk Membantu Bayi Tengkurap

Stimulasi yang tepat dapat membantu bayi mengembangkan kemampuan tengkurap lebih cepat dan optimal. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua:

1. Lakukan Tummy Time Secara Rutin

Tummy time adalah aktivitas penting untuk membantu memperkuat otot leher, bahu, dan punggung bayi. Berikut panduannya:

  • Durasi: Mulai dengan 3-5 menit per sesi, beberapa kali sehari, dan tingkatkan durasinya seiring waktu.
  • Posisi Aman: Pastikan bayi dalam posisi tengkurap di permukaan yang datar dan aman, seperti matras bayi.
  • Pantau Selalu: Jangan pernah meninggalkan bayi tanpa pengawasan selama tummy time.

Manfaat: Studi menunjukkan bahwa tummy time rutin dapat mempercepat perkembangan motorik bayi, termasuk tengkurap, sekaligus mengurangi risiko plagiocephaly atau kepala datar (American Academy of Pediatrics, 2021).

2. Gunakan Mainan atau Stimulus Visual

Memberikan rangsangan visual atau suara dapat memotivasi bayi untuk bergerak dan mengangkat tubuhnya:

  • Letakkan mainan berwarna cerah atau berbunyi di depan bayi saat tummy time.
  • Gunakan cermin kecil di depan bayi, karena bayi sering tertarik melihat pantulan dirinya.
  • Geser mainan ke sisi kanan atau kiri untuk mendorong bayi mencoba memutar tubuh.

3. Berinteraksi Langsung dengan Bayi

  • Berbaring sejajar dengan bayi selama tummy time untuk memberikan dukungan emosional.
  • Gunakan suara, ekspresi wajah, atau senyuman untuk membuat bayi merasa nyaman dan termotivasi.

4. Dukung dengan Alat Sederhana

Jika bayi tampak kesulitan, Anda dapat menggunakan alat bantu sederhana:

  • Gulung handuk kecil dan letakkan di bawah dada bayi untuk menopang tubuhnya.
  • Pastikan bayi tetap dapat menggerakkan lengan dan kepalanya dengan leluasa.

5. Jadikan Aktivitas Menyenangkan

Hindari memaksakan bayi jika ia mulai rewel atau lelah. Alih-alih, lakukan stimulasi secara bertahap dan jadikan tummy time sebagai aktivitas menyenangkan.

Catatan Penting:
Jika bayi tampak tidak menyukai tummy time, cobalah melakukannya dalam durasi lebih singkat namun lebih sering. Tetap sabar dan kreatif dalam memberikan stimulasi agar bayi merasa nyaman.

Tanda-Tanda Bayi Siap Tengkurap

Tidak semua bayi menunjukkan tanda-tanda yang sama sebelum mereka dapat tengkurap. Namun, ada beberapa indikasi umum yang menunjukkan bahwa bayi siap untuk mencapai milestone ini:

1. Meningkatnya Kontrol Kepala

  • Pada usia sekitar 3 bulan, bayi biasanya mulai mampu mengangkat kepala mereka hingga sudut 45-90 saat dalam posisi tengkurap.
  • Leher bayi terlihat lebih stabil ketika digendong atau saat mereka duduk dengan bantuan.

2. Menggunakan Lengan untuk Menopang Tubuh

  • Saat tummy time, bayi mulai mendorong tubuhnya ke atas menggunakan lengan mereka.
  • Beberapa bayi bahkan mencoba mendorong tubuhnya ke depan atau ke samping dengan gerakan kecil.

3. Gerakan Memutar Tubuh

  • Bayi sering memutar tubuh ke samping saat berbaring telentang, terutama ketika mereka mencoba meraih mainan atau benda di sekitarnya.
  • Gerakan ini adalah langkah awal sebelum bayi berhasil berguling ke posisi tengkurap.

4. Meningkatnya Aktivitas Kaki

  • Bayi mulai menendang lebih aktif, bahkan mencoba mendorong tubuhnya dengan menggunakan kaki mereka.
  • Gerakan ini membantu mengembangkan otot-otot yang dibutuhkan untuk berguling.

5. Ketertarikan pada Lingkungan Sekitar

  • Bayi menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih besar, seperti mencoba mengikuti benda bergerak dengan matanya atau berusaha menjangkau mainan.
  • Rasa ingin tahu ini sering mendorong bayi untuk mencoba berguling atau tengkurap untuk melihat sesuatu lebih dekat.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  • Tidak Ada Kontrol Kepala pada Usia 3-4 Bulan: Jika bayi masih sulit mengangkat kepala saat tummy time.
  • Tidak Menunjukkan Usaha Berguling pada Usia 5-6 Bulan: Bayi tidak mencoba memutar tubuh ke samping atau tengkurap.
  • Gerakan Tubuh Terlihat Kaku atau Asimetris: Misalnya, bayi hanya menggunakan satu sisi tubuh untuk bergerak.
  • Kurangnya Respon terhadap Stimulasi: Bayi tidak menunjukkan minat pada mainan, suara, atau rangsangan visual.

Jika tanda-tanda di atas terlihat, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter mungkin akan merekomendasikan evaluasi lebih lanjut atau terapi fisik jika diperlukan.

Penutup

Kemampuan tengkurap adalah salah satu tonggak perkembangan penting dalam tahun pertama bayi. Proses ini tidak hanya menunjukkan kemajuan motorik bayi, tetapi juga menjadi langkah awal untuk milestone berikutnya, seperti merangkak, duduk, dan berjalan. Dengan memahami tahapan perkembangan bayi, memberikan stimulasi yang tepat, dan mengenali tanda-tanda kesiapan, orang tua dapat membantu bayi mencapai kemampuan ini dengan optimal.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda. Beberapa bayi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk tengkurap, tetapi dengan dukungan dan stimulasi yang konsisten, mereka akan mencapainya. Selain itu, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan jika bayi sedikit terlambat, selama tidak ada tanda-tanda keterlambatan perkembangan yang signifikan.

Sebagai langkah tambahan:

  • Jadikan setiap sesi stimulasi, seperti tummy time, sebagai momen menyenangkan antara bayi dan orang tua.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran terkait perkembangan bayi.

Akhirnya, nikmati setiap tahapan pertumbuhan bayi Anda, karena momen ini adalah bagian dari perjalanan yang berharga dan tak tergantikan.

Referensi:

  1. American Academy of Pediatrics (AAP). "Milestone Moments for Your Baby." (2021).
  2. Journal of Physical Therapy Science. "The Effects of Tummy Time on Infant Motor Development." (2017).
  3. Journal of Pediatrics. "Factors Affecting Infant Development in Early Milestones." (2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun