Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketika Havertz Justru Jadi "Pahlawan" Emyu

13 Januari 2025   10:54 Diperbarui: 13 Januari 2025   10:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanjutan FA Cup tadi malam mempertemukan dua raksasa liga Inggris, Arsenal vs Manchester United. Laga yang berlangsung di Emirates Stadium ini justru jadi panggung Emyu buat melaju ke babak berikutnya.

Bermain di kandang sendiri, Arsenal tampil menekan. Ball possession hingga 70 persen menjadi bukti bagaimana The Gunners sangat mendominasi pertandingan.

Namun, justru Emyu lah yang berhasil unggul duluan. Berkat kesalahan pemain Arsenal, Garnacho menggiring bola hingga ke dalam kotak pinalti. Sayap Argentina inipun memberikan umpan silang yang diselesaikan oleh Bruno Fernandes. David Raya yang menjaga gawang hanya mampu terpaku melihat bola masuk ke dalam gawangnya. Skor 0-1 membuat Emyu memimpin sementara.

Selang beberapa menit kemudian, Diego Dalot melakukan tekel ceroboh yang menghasilkan second yellow card. Imbasnya, bek Portugal tersebut harus mandi lebih cepat karena menerima kartu merah.

Efek kartu merah ini tak di sia-siakan oleh Arsenal. Hanya selang dua menit dari kartu merah Dalot, bek asal Brazil, Gabriel berhasil menyamakan kedudukan setelah tendangannya deflected akibat menyentuh De Ligt. Bayindir pun terkecoh dan tak mampu menghalau laju bola. Skorpun jadi imbang 1-1.

Unggul jumlah pemain jelas membuat Arsenal tampil lebih ngegas. Disisi lain, hal ini bikin pemain Emyu mau gak mau harus merapatkan barisan lebih dalam.

Arsenal sebenarnya berpeluang buat comeback setelah Kai Havertz yang sedang menggiring bola dihalang lajunya oleh Maguire. Wasit pun tak ragu menunjuk titik putih.

Sontak keputusan sang pengadil lapangan di protes keras oleh para pemain MU. Mereka tak menerima karena menilai Kai melakukan diving. Memang, sebenarnya dari tayangan ulang, Havertz terlihat mudah sekali terjatuh dan sentuhannya pun sangat minim.

Akan tetapi, wasit tak menggubris protes dari para pemain Emyu, dan tendangan penalti tetap diberikan. Odegaard yang jadi eksekutor nomor satu Arsenal maju dengan penuh percaya diri.

Sial bagi Odegaard, karena tendangan kaki kirinya terbaca oleh Bayindir. Dan kiper asal Turki tersebut membuat save gemilang yang menggagalkan pesta Arsenal.

Seperti terkena karma, Havertz justru seperti tampil bak pahlawan setan merah. Bagaimana tidak, peluang demi peluang yang ia dapatkan tak ada satupun yang berbuah gol. Padahal, jarak tembak antara dirinya dengan penjaga gawang sangat dekat, tapi shooting ia lepaskan justru sering melayang ke tribun penonton.

Skor 1-1 ini pun bertahan hingga full time 90 menit dan dilanjutkan ke babak extra time. Dimana, pada babak tambahan ini, kedua tim juga sama-sama gagal mendapatkan gol kemenangan, dan membuat laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Disinilah kesialan Kai Havertz berlanjut. Dari total sembilan pemain yang mengambil tendangan, hanya pemain Jerman itulah yang menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol.

Dan lagi, Bayindir kembali melakukan save krusial dengan menepis tendanga Kai. Hal inipun membuat posisi Arsenal jadi terpojok.

Hingga akhirnya Zirkzee menjadi algojo terakhir yang melepaskan tendangan mendatar dan berhasil mengecoh Raya.

Manchester United akhirnya keluar sebagai pemenang dan akan melanjutkan game ke ronde 4.

Sementara Arsenal harus tersingkir. Hal inipun membuat posisi Arteta makin tersudut, karena peluang mendapatkan trophy mereka menipis dan terancam tanpa gelar di akhir musim ini.

Arsenal di EPL masih berkutat di peringkat 2 di bawah Liverpool dan berjarak 6 poin. Masalahnya, tim Merseyside merah masih menyisakan satu laga tunda. Apalagi, performa Liverpool sedang on fire.

Sementara di UCL, Arsenal tampaknya masih sulit bersaing dengan tim-tim papan atas lainnya, seperti Liverpool, City, Munchen, Barcelona dan Real Madrid. Ditambah lagi, mental mereka di ajang UCL masih dipertanyakan karena belum pernah sekalipun menjuarai trophy paling bergengsi di seantero Eropa ini.

Sedang di ajang EFL Cup mereka saat ini sudah tampil dan melaju ke babak semifinal. Tapi masalahnya, Arsenal tumbang 0-2 dari Newcastle United di leg pertama di Emirates. Sesuatu yang sulit buat comeback saat gantian tandang ke kandang Newcastle.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun