Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bukan Merah atau Biru, Manchester Tak Berwarna

27 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:46 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cnnindonesian.com

Zaman Sir Alex Ferguson, Manchester United begitu mendominasi. Sehingga Manchester is red merupakan kalimat yang gak bisa dibantah oleh siapapun.

Namun, hal itu mulai berubah saat Sir Alex memutuskan pensiun dari dunia kepelatihan. Ditambah lagi, si tetangga berisik mulai unjuk gigi, saat kepemilikannya diambil alih oleh Sheikh Mansour.

Gelontoran dana yang tak terhitung jumlahnya telah dikeluarkan oleh pemilik saat ini. Nama-nama bintang semacam Haaland, De Bruyne, Aguero, David Silva dan lainnya pernah dan masih menghiasi skuad Manchester Biru.

Belum lagi kedatangan sosok Pep Guardiola yang datang dari Bayern Munchen pada tahun 2016. Peraih gelar sixtuples saat melatih Barcelona menjadi bukti kejeniusan seorang Pep.

Sehingga, gaung Manchester is red tak terdengar lagi, dan kini berbanding terbalik 180 derajat jadi Manchester is blue.

Akan tetapi, untuk musim ini atau khusus hingga putaran pertama paruh musim, warna merah atau biru seperti tak pantas disematkan. Manchester is colorless mungkin lebih tepat jika melihat situasi dari kedua klub tersebut.

Manchester tak berwarna. Bagaimana tidak, kedua klub bersejarah ini suka sekali terus-terusan menuai hasil negatif.

Hingga saat ini saja, Manchester city cuma sekali menang dari 13 pertandingan. Hal yang sungguh tak disangka, mengingat performa Man. City beberapa tahun belakangan selalu berada di papan atas. Bahkan mereka meraih 4 gelar epl secara beruntun.

Lalu, bagaimana dengan skuad Manchester United ?

Sebenarnya, sejak pensiunnya Ferguson jadi awal kehancuran United. Beberapa pelatih silih berganti dari Moyes, Mourinho, Ole, Ragnick hingga Eric Ten Hag datang. Namun, tak satupun yang sanggup membawa MU kembali memulangkan tropi EPL.

Ten hag yang di awal musim masih melatih United sangat banyak drama. Pertikaian antara dirinya dengan para pemain, membuat MU harus rela ditinggalkan pemain populer sekelas Ronaldo dan Sancho.

Walau keduanya sudah berpisah, tapi performa Ten Hag tetap saja tak berubah. Alih-alih berada di papan atas, MU justru sangat nyaman di papan tengah, dan memilih beradu posisi dengan tim-tim medioker macam Newcastle, Brighton dan Aston Villa.

Musim kemarin pun Ten Hag gagal membawa emyu ke 4 besar. Sehingga musim ini setan merah harus rela bermain di kasta kedua liga Eropa, atau Europa League.

Performa menjengkelkan MU inilah yang membuat manajemen tak bersabar dan lebih memilih memecat pelatih berkepala plontos tersebut. Lalu menunjuk pelatih asal Portugal, Ruben Amorim yang sangat bagus musim lalu bersama Sporting Lisbon.

Keratangan Amorim

Awal kedatangan Amorim sempat membuat publik Old Trafford punya harapan besar padanya. Kemenangan 4-0 atas Everton di laga perdana, menjadi dasar tingginya ekspektasi tersebut.

Tapi setelahnya, performa inkonsisten kembali ditunjukkan. Tiga kekalahan beruntun dari Tottenham, Bournemouth dan yang terbaru kekalahan 2-0 saat bersua Wolves pada laga bertajuk boxing day, membuat suporter harus kembali membumi dan mengecilkan harapan itu.

Tapi, ini masih awal bagi Amorim. Apalagi skuad saat ini masih warisan Ten Hag, dan belum tentu disukai pelatih baru. Tentunya Amorim akan bekerja di bursa transfer untuk menggaet pemain-pemain yang tepat dan cocok dengan formasi dan strateginya.

Namun apapun itu, tetap saja performa jelek keduanya membuat kalimat Manchester is red ataupun Manchester is Blue seperti tak pantas diucapkan, setidaknya khusus setengah musim ini.

Manchester is colorless.

Mau tak mau dan suka tidak suka, kalimat itulah yang lebih tepat menggambarkan penampilan yang ditunjukkan kedua klub sekota ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun