Memalukan. Mungkin kata-kata seperti inilah yang ada di benak para fans Manchester United saat ini. betapa tidak, baru saja minggu kemarin mereka merasakan euforia kemenangan atas rival sekota Manchester City di Etihad Stadium, namun hanya dalam jangka waktu 7 hari, mereka kembali dipaksa membumi saat dua kekalahan beruntun harus diterima fans setan merah.
Jum'at kemarin mereka baru saja disingkirkan oleh Tottenham Hotspurs dari kompetisi Carabao Cup, usai The Red Devils takluk 4-3 dari tuan rumah. dan kali ini, anak asuh Ruben Amorim kembali mesti menelan pil pahit setelah menjadi bulan-bulanan tim papan tengah.
Bournemouth seakan membuat Old Trafford jadi taman bermain bagi mereka. Kekalahan telak 0-3 saat menjamu The Cherries membuat fans Manchester United murka. Bahkan banyak dari mereka yang memilih pulang meninggalkan stadion disaat pertandingan masih berlangsung. Mereka seperti tak kuasa melihat tim kesayangannya menjadi bak klub semenjana ketika berhadapan dengan Bournemouth.
Kecerobohan demi kecerobohan selalu saja dilakukan skuad Emyu. Seperti di gol pertama, mereka kembali kebobolan lewat set piece. Hal yang menjadi kelemahan bagi Manchester merah musim ini. Bahkan kiper Onana pun hanya melihat dan seakan mempersilahkan bola masuk ke gawangnya sendiri.
Pun begitu saat terjadinya gol kedua lewat titik putih. Hadiah penalti diberikan saat pemain yang baru direkrut, Mazraoui melakukan tekel yang terlambat di box 16 besar. Alhasil wasitpun langsung menunjuk titik putih. Entah kenapa Mazraoui protes. Padahal, tanpa pengecekan var pun jelas-jelas dirinya memang dengan ceroboh melakukan pelanggaran.
Belum lagi di gol terakhir. Para bek MU seperti lemas bak kurang darah. Mereka enggan mengejar para pemain lawan. Sehingga Semenyo dengan mudah menciptakan gol ketiga bagi The Cherries. Skor 0-3 bertahan hingga laga usai. Kekalahan ini bikin mereka berada di "peringkat 3 wilayah timur" alias posisi 13.
Reaksi Fans Emyu
Lalu, bagaimana reaksi fans Emyu atas kekalahan memalukan ini?
Tentu saja kecewa. Bahkan tak sedikit yang memilih pulang duluan daripada harus melihat permainan membosankan yang diperagakan anak asuh Amorim ini sampai tuntas.
Belum lagi komentar-komentar negatif dan penuh sindiran yang dilontarkan fans di media sosial.
Ada yang komen di IG, "Mu butuh satu kiper, tiga bek, lima gelandang, dan dua striker". Ini merupakan sindiran halus yang berarti para starter MU bak kumpulan pemain busuk yang tak pantas berada di tim seperti Manchester United.
Tapi memang wajar mereka merasa seperti itu. Karena pemain seperti Onana, Dalot ataupun Zirkzee seperti pemain berbeda dibanding saat mereka bermain di tim sebelumnya. Onana bahkan pernah membawa tim asal Italia Inter Milan melaju hingga partai final di ajang Uefa Champions League.
Sedangkan Joshua Zirkzee, bermain sangat apik di Bologna musim lalu. Dia mampu melesakkan 12 gol saat berseragam Bologna dan membawa tim tersebeut tampil di Liga Champions musim ini. Atas dasar itulah Eric Ten Hag selaku pelatih Emyu sebelumnya, meminta manajemen membawa Zirkzee dengan bandrol hingga 42 juta euro.
Bukan cuma Zirkzee, musim ini Emyu juga mendatangkan Leny Yoro dari Lille 62 juta euro, De Light dari Munchen 45 juta euro, Mazraoui juga dari Munchen 15 juta euro, serta Manuel Ugarte dari PSG dengan menelan biaya dikisaran 50 juta euro.
Artinya, lebih dari 200 juta euro mereka habiskan di bursa transfer musim panas kemarin. Namun hasilnya masih nihil. ETH sudah dipecat, dan kini pengantinya Ruben Amorim masih inkonsisten. Namun, memang sewajarnya pelatih baru harus dikasih waktu buat beradaptasi dengan skuad dan liga yang baru.
Akan tetapi, dengan tim yang tergolong mewah seharusnya bikin Amorim was-was dan cepat memperbaiki diri, kalau nasibnya tidak mau sama seperti pendahulunya, Eric Ten Hag.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H