Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kota Slow Living Menjadi Tren?

20 Desember 2024   21:41 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gemerlapnya kehidupan urban yang serba cepat, muncul sebuah tren yang menawarkan ritme berbeda, slow living. Konsep yang awalnya terdengar kontradiktif dengan gaya hidup metropolitan ini, kini semakin populer dan menjadi pilihan bagi banyak orang. Lantas, mengapa kita begitu tertarik untuk melambatkan langkah di tengah hiruk pikuk kota?

Salah satu alasan utama mengapa slow living menjadi tren adalah karena semakin banyak orang merasa kelelahan dengan ritme kehidupan yang terlalu cepat. Pekerjaan yang menuntut, tuntutan sosial media, dan informasi yang berlimpah membuat kita merasa kewalahan. Slow living hadir menawarkan ruang untuk bernapas, merefleksi diri, dan menikmati momen-momen sederhana.

Dalam era digital, kita seringkali terhubung dengan dunia luar namun terputus dari diri sendiri. Slow living mendorong kita untuk lebih memperhatikan kebutuhan emosional dan spiritual. Dengan melambatkan ritme, kita dapat lebih mengenali diri sendiri, menemukan passion, dan menjalani hidup agar lebih bermakna.

Tren slow living juga dipicu oleh meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari gaya hidup konsumtif. Dengan memilih untuk hidup lebih sederhana, kita dapat mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Dengan menempati kota kategori slow living, ada beberapa manfaat bagi kita:

Menurunkan Stres. Mengurangi tuntutan dan memperlambat ritme hidup dapat secara signifikan menurunkan tingkat stres.

Dengan lebih banyak waktu untuk relaksasi, kualitas tidur pun akan membaik.

Memperkuat Hubungan Sosial. Slow living mendorong kita untuk lebih fokus pada interaksi sosial yang berkualitas.

Dengan pikiran yang lebih tenang, kreativitas dapat berkembang dengan lebih baik.

Jafi, kota slow living itu impian atau kenyataan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun