Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Toxic Workplace, Ketika Lingkungan Kerja Menjadi Neraka

19 Oktober 2024   20:13 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produktivitas kerja gak maksimal. Masuk kerja dengan perasaan tertekan dan tidak bersemangat pasti bikin produktivitas menurun.

Perasaan terjebak di lingkungan kerja yang toxic pasti tidak mengenakkan. Tapi tenang, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan diri.

Langkah pertama adalah mengenali ciri-ciri toxic workplace. Perhatikan suasana kantor, interaksi dengan atasan dan rekan kerja, serta beban kerja Anda.

Jika Anda mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti perundungan atau pelecehan verbal, coba untuk mendokumentasikannya. Ini bisa berupa catatan harian, email, atau rekaman suara (tentunya dengan izin, ya!).

Komunikasi dengan atasan. Coba untuk berbicara dengan bos Anda dan sampaikan kekhawatiran terkait lingkungan kerja. Mungkin saja mereka tidak menyadari dampak negatif yang terjadi.

Jangan menghadapi situasi ini sendirian. Ceritakan pengalaman Anda pada teman, keluarga, atau bahkan psikolog.

Jika kondisi sudah tidak bisa diperbaiki dan kesehatan mental terancam, mungkin inilah saatnya untuk mencari pekerjaan baru. Prioritaskan perusahaan yang punya budaya kerja yang sehat dan menghargai karyawannya.

Ingat, Anda berhak bekerja di lingkungan yang sehat dan aman. Jangan biarkan toxic workplace menggerogoti kebahagiaan dan kesehatan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun